EmitenNews.com -  PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT), perusahaan pelayaran nasional yang telah lebih dari satu dekade melayani sektor energi dan logistik batubara, siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (IPO).

Perseroan membidik dana segar maksimal sebesar Rp200 miliar, yang akan difokuskan untuk memperkuat armada dan mendukung keperluan operasional bahan bakar kapal.

Dalam rencana ekspansinya, PSAT akan menyuntikkan Rp175 miliar kepada anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), guna pembelian dua unit kapal bulk carrier. Kapal-kapal tersebut akan memperkuat kapasitas distribusi Perseroan, sejalan dengan meningkatnya permintaan pengangkutan batubara domestik dan ekspor. 

Selain ekspansi armada, sisa dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan bahan bakar kapal sebagai bagian dari modal kerja. 

“Secara keseluruhan, dengan meningkatnya permintaan batubara, target produksi yang tinggi, investasi besar dalam infrastruktur pelabuhan, dan kepatuhan terhadap standar HSE, Perseroan memiliki prospek usaha yang sangat positif. Perseroan akan dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat posisinya di industri pelayaran dan pengangkutan batubara,” ujar Susanto.

IPO ini juga mencakup program Employee Stock Allocation (ESA) sebesar 555.000 saham, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi internal. PSAT melepas 222.353.000 saham baru atau setara 15% dari total modal, dengan harga penawaran di kisaran Rp850–Rp900 per saham. Penjamin pelaksana emisi dalam aksi ini adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Berikut jadwal penting IPO PSAT:

Bookbuilding: 23–25 Juni 2025

Efektif dari OJK: 30 Juni 2025

Masa Penawaran Umum: 2–4 Juli 2025

Penjatahan: 4 Juli 2025

Distribusi Saham (elektronik): 7 Juli 2025

Pencatatan Saham di BEI: 8 Juli 2025

Kesiapan ini juga diperkuat oleh jajaran manajemen berpengalaman, dengan Susanto sebagai Direktur Utama dan Wendi Arifin sebagai Direktur Keuangan, serta Olivia Djoharsjah dan Mardiman Sane di jajaran komisaris.