Pangkas Suntikan Modal ke Garuda, Danantara Ungkap Hasil Evaluasi
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Dok. Garuda Indonesia.
EmitenNews.com - Perubahan nilai investasi bukan semata soal nominal, tetapi hasil evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan riil PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada fase pemulihan. Itu yang menjawab pertanyaan soal menyusutnya komitmen suntikan modal dari Danantara maskapai pelat merah itu. Untuk memperkuat armadanya sesuai rencana tahun depan, dari empat pesawat, hanya satu yang dipenuhi.
“Tentu saja yang pertama berkaitan dengan jumlah, kita tidak melihat kembali lagi tidak angkanya, Tetapi bagaimana sebuah proses kompresif daripada turnaround dan konsumsi dari Garuda Indonesia,” ujar COO BPI Danantara, Dony Oskaria, kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).
Danantara mengkaji ulang struktur kebutuhan modal Garuda selama proses konsolidasi dan restrukturisasi. Dari hasil analisis internal, nilai suntikan yang dibutuhkan saat ini memang lebih rendah dibanding skema awal. Apa yang diberikan untuk Garuda itu, berdasarkan kepada analisis.
Garuda Indonesia mengkaji ulang rencana penambahan sejumlah pesawat yang sebelumnya telah disiapkan untuk memperkuat armada, tahun depan. Dari total empat pesawat yang telah mencapai tahap letter of intent (LOI), hanya satu unit yang akan tetap dilanjutkan karena sudah dibayarkan uang muka (down payment/DP).
“Dari empat pesawat, tiga ditunda dulu, hold dulu. Yang satu ini sudah terlanjur DP. Alasannya, kami harus perbaiki dulu ini. Kalau tidak, kami akan terus bayar ke lessor,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny H. Kairupan di Garuda Sentral Operasi, Kamis (13/11/2025).
Keputusan untuk menunda penambahan tiga pesawat lainnya dilakukan agar perusahaan dapat memperkuat kondisi keuangan dan operasional sebelum melanjutkan ekspansi armada baru.
Garuda memperoleh persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (12/11/2025), Garuda Indonesia memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) senilai Rp23,67 triliun.
Penyertaan modal dilakukan oleh PT Danantara Asset Management melalui setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham senilai Rp6,65 triliun.
Dari total dana Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun atau sekitar 37% dialokasikan untuk modal kerja Garuda Indonesia, termasuk pemeliharaan dan perawatan pesawat. Sementara itu, Rp14,9 triliun atau sebanyak 63% digunakan untuk mendukung operasional Citilink Indonesia, yang terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.
Penambahan modal tersebut dilakukan melalui penerbitan 315.610.920.000 saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham, sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB.
Rencana penyertaan modal PT Danantara Asset Management (DAM) ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami revisi signifikan. Berdasarkan dokumen prospektus terbaru, nilai investasi yang semula direncanakan sebesar USD1,8 miliar kini dipangkas menjadi USD1,4 miliar atau setara Rp23,67 triliun.
Penyesuaian nilai investasi ini turut mengubah komposisi penggunaan dana dan jumlah saham baru yang akan diterbitkan. Jika dalam prospektus awal Garuda berencana menerbitkan sekitar 407 miliar saham baru, kini jumlahnya dikurangi menjadi 315 miliar saham. Garuda menjelaskan bahwa revisi tersebut menyesuaikan dengan nilai penyertaan modal terbaru dari Danantara. ***
Related News
Medco Energi (MEDC) Diganjar Penghargaan Safety oleh Kementerian ESDM
Menciut 72%, Rugi MTFN Jadi Rp10,9M di Kuartal III-2025
SPTO Tebar Dividen Interim Rp94,5M, Telisik Jadwalnya
Sinergi Digital Bank Mandiri (BMRI) Hasilkan Fee Based Income Rp5,4T
Bos Indosat (ISAT) Asal India Borong Saham Rp4,99M
Bos CYBR Asal Swiss Serok Saham Harga Pasar, Kenapa?





