Pantauan NFA, Harga Pangan Sampai Pertengahan Ramadan Masih Stabil

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melihat stok pangan sampai pertengahan Ramadan masih aman dan harganya masih stabil
EmitenNews.com - Jelang hari raya Idulfitri 1446 Hijrah, pemerintah semakin masif menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah guna membantu menyediakan aneka bahan pangan dengan harga yang relatif murah bagi masyarakat.
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Hermawan dalam Balkot Ramadan Fest di Kota Bogor - Jawa Barat, Senin (17/3/2025) mengatakan kegiatan yang sangat dinanti masyarakat ini merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan Ramadan yang tenang dan menyenangkan antara lain dengan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah jelang Idulfitri 2025.
"Kegiatan ini adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bogor karena kegiatan ini sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya di rumah, apalagi menjelang Lebaran nantinya. Kebutuhan bulan puasa ini saja cukup tinggi ditambah lagi nanti persiapan Lebaran. Dan kegiatan ini sangat membantu program inflasi yang sedang ditangani oleh pemerintah, dimana penanganan inflasi saat ini adalah yang paling terbaik dari awal berdirinya Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut Hermawan mengungkapkan bahwa pemerintah telah memastikan kecukupan pangan bagi masyarakat sepanjang bulan Ramadan 2025. Sebagian besar harga pangan bisa dipastikan stabil, kendati masih ada yang belum sesuai dengan harga acuan, pemerintah telah mengambil tindakan untuk menstabilkan Minyakkita yang kerap dipermainkan dan cabai rawit merah yang produksinya terkendala musim hujan.
"Untuk pangan saat ini stoknya aman, dan harga alhamdulillah masih stabil sampai sekarang. Memang ada beberapa kebutuhan pangan pokok yang lainnya seperti minyak goreng karena mungkin banyak pihak yang bermain, tidak menjual Minyakkita dengan harga yang sesuai dengan acuan, tapi Alhamdulillah melalui media juga sudah banyak masyarakat yang melihat bahwa sudah dilakukan penindakan," tambah Hermawan.
Related News

BMKG: Bencana di Era Perubahan Iklim Makin Sulit Diprediksi

Tunggu Perkembangan Timur Tengah, Rupiah Melemah Terhadap Dolar

Laju Terhenti, Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp18.000 per Gram

Izin Investor, GOTO Alihkan Saham Treasuri 32,18 Miliar Lembar

Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Prabowo Puji Habis Singapura

Indonesia-Singapura Tanda Tangani 3 MoU, Total Nilai Rp162,9 Triliun