EmitenNews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memasok listrik smelter feronikel milik PT Aneka Tambang (ANTM). Itu dilakukan untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian berlokasi di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut).


PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan, dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan.


Berdasar rencana, pasokan listrik itu, akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik Antam 51 MW. Kedua, PLN selama 12 bulan akan menuntaskan pasokan listrik 60 MW untuk keperluan listrik smelter feronikel. ”Kapasitas 111 MW itu, dedicated untuk mendukung kebutuhan Janka panjang Antam,” tutur Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.


Untuk memenuhi kebutuhan listrik itu, PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dual fuel system dari Sumatera Selatan (Sumsel) 51 MW, dan Jambi 60 MW untuk dibawa ke Haltim. ”Saat ini, ada sejumlah daerah oversupply pasokan sehingga pembangkit underutilize. Itu bisa dimaksimalkan untuk smelter feronikel Antam di Haltim,” imbuh Darmawan.


Sinergi itu, akan memperkuat ekosistem BUMN. Apalagi, smelter milik Antam itu, amanat pemerintah untuk menggenjot produk hilirisasi mineral. Pembangunan smelter itu, bagian proyek strategis nasional. ”Tentu multiplier effect proyek itu, mendorong pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan wilayah,” tukas Darmawan.


Tidak disangkal, smelter salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral Indonesia. Dukungan listrik PLN, smelter milik Antam akan segera beroperasi penuh. ”Smelter ini akan beroperasi pada 2022,” ujar Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter.


Proses pembangunan, dan penyambungan listrik akan dilakukan secara cepat, tepat, dan andal. Dengan begitu, pada akhirnya mendongkrak kontribusi kepada negara, dan bermanfaat lebih bagi masyarakat sekitar wilayah operasi pabrik.


Sinergi itu, diharap mendorong percepatan hilirisasi mineral. Peran aktif BUMN dalam memberi nilai tambah bagi penerimaan negara bisa segera terwujud. ”Kami meyakini sinergi Antam dan PLN dapat terlaksana segera,” harap Nico. (*)