PDB Meningkat 4 Kali Lipat Dalam 2 Dekade; Penguatan Fiskal Jadi Kunci
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebijakan ekonomi yang berfokus pada penguatan di sektor fiskal dan investasi menjadi kunci dalam keberhasilan reformasi ekonomi Indonesia.
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebijakan ekonomi yang berfokus pada penguatan di sektor fiskal dan investasi menjadi kunci dalam keberhasilan reformasi ekonomi Indonesia.
Sebagai negara kepulauan yang membentang seluas 3.300 mil dari Barat ke Timur dengan 270 juta orang penduduknya, Indonesia tercatat telah berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) empat kali lipat menjadi USD1,4 triliun selama dua dekade terakhir. Hal ini menunjukan transformasi dan ketahanan ekonomi Indonesia yang luar biasa di tengah berbagai tantangan ekonomi global.
“Kami membangun infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi melalui perubahan undang-undang untuk menciptakan ekosistem yang baik. Kami juga berinvestasi di bidang sumber daya manusia dengan mengalokasikan 20% dari APBN untuk pendidikan. Melalui beasiswa, kami telah membiayai 50.000 orang untuk belajar di universitas terbaik dunia.
Namun, kami tidak bisa mendanai semuanya dengan uang publik. Karena itu kami mengembangkan kemitraan publik dan swasta, serta terus meningkatkan iklim bisnis dan investasi,” ungkap Menteri Keuangan dikutip dari laman website International Monetary Fund (IMF), Senin (30/12).
Dikutip dari laman IMF, tingkat kemiskinan Indonesia yang juga mengalami penurunan sepuluh kali lipat, yaitu dari yang sebelumnya lebih dari 20% penduduk hidup dengan penghasilan kurang dari USD 2,15 per hari, kini menjadi kurang dari 2%. Bahkan, DKI Jakarta mencatatkan pendapatan yang nyaris setara dengan beberapa negara Eropa, seperti Polandia dan Portugal.
Sedangkan pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan berada di level 5% dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 2,5%. Meski demikian, dalam proyeksi World Economic Outlook edisi Oktober 2024, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1% pada periode 2024-2029. Namun, Indonesia tetap optimis dan terus berupaya memperkuat ekonomi domestik dengan menjaga daya saing dan investasi yang berkelanjutan.
“Selama 30 tahun terakhir, dunia telah membuat kemajuan besar dalam mengurangi kemiskinan, berbagi kemakmuran, dan membuka diri terhadap globalisasi. Saat ini, Indonesia berada dalam posisi yang lebih kuat dan kompetitif. Bahkan ketika dunia sedang terpuruk dalam krisis, Indonesia memanfaatkan krisis untuk mendorong reformasi lebih lanjut.” tukasnya.(*)
Related News
Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
Harga Emas Antam Senin ini Turun Rp12.000 per Gram
Kemenperin Benarkan Banjir Impor pada Produk Hilir Tekstil





