Pefindo Tetapkan Peringkat GIAA idBBB, Telisik Pertimbangannya

Petugas lapangan tengah memasukkan kargo dalam lambung pesawat Garuda Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idBBB dengan prospek stabil kepada Garuda Indonesia (GIAA). Peringkat itu, mencerminkan kemungkinan kuat akan adanya dukungan pemerintah, posisi bisnis Garuda kuat, dan jaringan rute komprehensif.
Peringkat dibatasi oleh profil keuangan perusahaan lemah, persaingan pasar ketat, dan partisipasi perusahaan pada sektor industri penerbangan cukup cyclical. Peringkat bisa dikerek kalau profil keuangan Garuda membaik karena imbal hasil lebih kuat, dan tangguh.
Dengan demikian, leverage menjadi lebih rendah, dan cakupan arus kas menjadi lebih kuat secara berkelanjutan. Selain itu, peringkat juga dapat dinaikkan kalau Garuda memenuhi rencana untuk mengurangi utang, dan memperkuat metrik kredit. Namun, peringkat bisa dilorot kalau kinerja operasional memburuk secara signifikan, akibat penurunan perjalanan penumpang, dan tekanan harga tiket pesawat tidak terduga.
Begitu pun kalau peningkatan material atas basis biaya melemahkan profitabilitas, dan arus kas secara berkelanjutan. Dukungan pemerintah lebih lemah juga dapat menyebabkan revisi penilaian tentang kemungkinan dukungan pemerintah yang sudah dipertimbangkan dalam peringkat.
Berdiri pada 1949, Garuda merupakan maskapai penerbangan nasional Indonesia. Menyediakan layanan penumpang udara, kargo, dan layanan maskapai lainnya, dengan hub utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Perusahaan melayani sistem penerbangan full service (FSC) melalui maskapai utama, Garuda Indonesia, dan penerbangan bertarif rendah (LCC) melalui anak usaha Citilink Indonesia.
Perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) pesawat juga dilakukan anak usaha, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI). Per 31 Maret 2024, pemerintah memiliki 64,5 persen saham Garuda, diikuti Trans Airways 8 persen, dan sisanya dimiliki publik. (*)
Related News

FKS Multi Agro (FISH) Stock Split 1:10, Cek Jadwalnya

Komisaris Blunder, Ini Penjelasan Bos PMUI

Lagi, Madhani Kurangi Jutaan Saham Grup Bakrie (DEWA)

Grup Harita (NCKL) Ludeskan Dana IPO Rp9,65 T, Telisik Rinciannya

Paruh Pertama 2025, Penjualan Mobil ASII Melorot 12,98 Persen

Bebas Jebakan PKPU, Ini Reaksi Sari Kreasi Boga (RAFI)