Pefindo Ungkap Peringkat Indosat (ISAT), Begini Dampak Naik dan Turun
Pefindo menetapkan peringkat idAAA untuk PT Indosat Tbk (ISAT) dan obligasi yang masih beredar, serta peringkat idAAA(sy) untuk sukuk yang masih beredar. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
EmitenNews.com - Lembaga pemeringkat efek, Pefindo , menetapkan peringkat idAAA untuk PT Indosat Tbk (ISAT) dan obligasi yang masih beredar, serta peringkat idAAA(sy) untuk sukuk yang masih beredar. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
Peringkat mencerminkan tingkat kemungkinan yang kuat akan adanya dukungan dari pemegang saham mayoritas, posisi pasar Perusahaan yang sangat kuat, dan margin laba yang kuat. Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang moderat dan ketatnya persaingan di industri telekomunikasi.
"Peringkat dapat diturunkan jika ISAT secara agresif mendanai ekspansi bisnis dengan utang yang secara substansial lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan membaiknya pendapatan dan marjin laba dalam jangka waktu dekat hingga menengah," demikian pernyataan resmi yang dirilis Pefindo.
Sebaliknya, peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo menilai terjadi penurunan signifikan dalam hubungan dengan atau dukungan dari pemegang saham.
ISAT atau Indosat Ooredoo Hutchison merupakan satu dari tiga besar penyedia layanan telekomunikasi dan informasi di Indonesia, mencakup layanan bisnis seluler; multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI); dan jaringan telepon tetap.
Pada tanggal 31 Maret 2025, 65,64% saham ISAT dimiliki oleh Ooredoo Hutchison Asia, Pte Ltd, yang dikendalikan bersama oleh Ooredoo South East Asia Holding W.L.L dan CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited. Pemegang saham lainnya adalah PT Perusahaan Pengelola Aset (9,63%), PT Tiga Telekomunikasi Indonesia (8,33%), dan publik (16,40%).(*)
Related News
Suspensi Dibuka! Masuk FCA, Dua Saham Langsung Ngebut
EXCL Jadwalkan Dividen Interim Tambahan Rp2,89T, Yield Capai 5,82%
Komisaris Telkom (TLKM) Yohanes Surya Tiba-tiba Mundur!
Tiga Petinggi NICE Kompak Mundur, Ada Apa?
BMRI Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Ini Tujuannya
GLOB Beber Potensi Bisnis Ekonomi Hijau





