EmitenNews.com—Peluang rebound bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbatas pada perdagangan Kamis (13/10). Kondisi ini bisa terjadi selama IHSG di atas 6.902 & indikator membentuk candle spinning top. 


Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bearish, selama di bawah 7.148. Sementara IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.989). Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic rebound dari oversold, bertahan di atas support line, candle spinning top. 


Menurut Andri, selama di atas support 6.902 - 6.925, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 6.989, 7.082. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.870, 6.816.


“Level resistance pada perdagangan Kamis (13/10) yakni di 6.939, 6.989, 7.026, 7.082 dengan support 6.902, 6.870, 6.816, 6.778. Adapun perkiraan range pada hari ini di level 6.870 - 6.980,” tulis Andri dalam riset, Kamis (13/10)


Kemarin (12/10), IHSG ditutup melemah 0,43% ke level 6.909,21. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif kemarin (12/10). Bursa yang mencatat kenaikan signifikan adalah Shenzhen Index dan SSE Composite Index. Sementara TSEC Weighted Index mengalami koreksi Bersama dengan IHSG. 


Korea Selatan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga ini sudah sesuai perkiraan. Sementara itu, dolar AS terus menguat terhadap JPY dan IDR. 


Dari Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,10%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,33%. Indeks Nasdaq juga turun sebesar 0,09%, dan S&P 500 turun enam hari perdagangan berturut-turut serta menyentuh level terendah sejak November 2020. Investor menanti data inflasi yang akan menunjukkan laju kenaikan suku bunga bank sentral AS, yakni Federal Reserve ke depan. 


Federal Open Market Committee (FOMC) minutes menyatakan bahwa The Fed menargetkan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan. 


Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan Kamis (13/10). PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Resistance : Rp 8.375, Rp 8.450, Rp 8.550, Rp 8.625.  Support: Rp 8.250, Rp 8.125, Rp 8.025, Rp 7.975. Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 8.300, target Rp 8.425, Rp 8.500 . Stop loss di bawah Rp 8.125.


 PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Resistance : Rp 4.050, Rp 4.100, Rp 4.170, Rp 4.250.  Support: Rp 3.950, Rp 3.880, Rp 3.800, Rp 3.750. Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target Rp 4.050, Rp 4.150. Stop loss di bawah Rp 3.880


PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Resistance : Rp 1.915, Rp 1.950, Rp 1.975, Rp 2.030.  Support: Rp 1.860, Rp 1.835, Rp 1.800, Rp 1.765.  Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 1.880, target Rp 1.910, Rp 1.950. Stop loss di bawah Rp 1.835.


 PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Resistance : Rp 1.015, Rp 1.040, Rp 1.080, Rp 1.120.  Support: Rp 965, Rp 950, Rp 935, Rp 900.  Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 995, target Rp 1.015, Rp 1.040. Stop loss di bawah Rp 935.