Pembiayaan Ketahanan Iklim Tertinggal, Terbesar Sektor Energi dan Transportasi

Transportasi darat. dok. Jakarta Smart City.
EmitenNews.com - Sebagian besar alokasi dana program pembangunan rendah karbon untuk sektor energi dan transportasi. Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Vivi Yulaswati mengakui pembiayaan ketahanan iklim masih tertinggal.
"Di sisi lain, pembiayaan ketahanan iklim masih terus tertinggal. Meskipun terdapat tren positif pada pembiayaan adaptasi, namun secara keseluruhan pendanaannya masih sangat jauh dari yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim saat ini dan masa depan," ujar Vivi Yulaswati, di Gedung Kementerian Bappenas, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Dalam kegiatan kick-off penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (KLHS RPJPN) 2025-2045: Penjaringan Isu Pembangunan Berkelanjutan itu, Vivi Yulaswati mengungkapkan, pada tahun 2019 dan 2020, sebagian besar pendanaan untuk aksi iklim dalam bentuk utang. Sebesar 88 persen sumbangan pendanaan itu dalam bentuk utang suku bunga.
"Hampir 100 persen dari utang untuk proyek berbunga lunak hanya disediakan oleh lembaga-lembaga publik," ucap Vivi Yulaswati. ***
Related News

Wagub Rano Ungkap Tawuran di Jakarta ada yang Danai, Pakai Jadwal

Ibu Kota RI Masih DKI Jakarta, Prabowo Kasih Syarat Ini Pindah ke IKN

Pecah Perang Thailand-Kamboja, KBRI Imbau WNI Tenang dan Waspada

Ringankan Beban Hidup Warga, Pemprov Jakarta Beri Insentif Pajak

Temukan Indikasi Jual Beli Kuota Haji, Kita Tunggu Aksi KPK

PT DKI Jakarta Perberat Hukuman Makelar Kasus Ini, Jadi 18 Tahun