EmitenNews.com - Pemerintah memiliki komitmen kuat dalam mempercepat program konversi kendaraan bermotor BBM menjadi kendaraan bermotor listrik. Komitmen ini ditegaskan usai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan rapat kerja internal di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Senin (19/9).


Dalam siaran pers ESDM (20/9) disebutkan bahwa Peningkatan jumlah kendaraan yang cukup drastis, dengan rata-rata pertumbuhan 4,1% per tahun, yang di dominasi kendaraan roda dua (121 Juta unit tahun 2021), program konversi ini diharapkan mampu memberikan dampak sangat signifikan baik efisiensi maupun pengelolaan lingkungan.


"Saat ini di Indonesia ada sekitar 120.000.000 sepeda motor, jika per satu motor menggunakan BBM 0,34 liter per hari dikalikan dengan 120.000.000 itu sama dengan 700.000 barel crude yang digunakan," papar Arifin.


Tetapi jika menggunakan motor listrik hanya isi ulang daya baterai saja. Dengan harga lama pertalite Rp7.650 per liter, Menteri ESDM menghitung akan terkumpul biaya untuk pembelian BBM sebesar Rp 2,3 juta rupiah, sedangkan jika menggunakan motor listrik hanya akan mengeluarkan uang sebesar Rp 585.000 per bulan.


"Dengan harga BBM yang sekarang Rp 10.000 per liter maka perbedaanya akan semakin besar," tambah Arifin.


Penggunaan motor listrik, lanjut Arifin, akan memberi penghematan yang besar bagi masyarakat dan negara dalam hal pengurangan devisa impor BBM atau crude.


"Jika semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan motor listrik maka diperkirakan Menteri, Indonesia akan menjadi cikal bakal Indonesia membangun industri otomotifnya sendiri," tandasnya.


Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah ditetapkan untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Salah satu percepatan dalam Inpres tersebut, melalui program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.


"Saat ini program motor listrik masih dalam skala pilot project tetapi dalam program pilot project ini kita juga sudah mempunyai 4 bengkel tersertifikasi dan saat ini adalagi 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan bagaimana bisa melakukan konversi, ini akan terus ditumbuh kembangkan," terang Arifin.(fj)