Pemerintah Kantongi Rp10 Triliun dari Lelang Sukuk Negara, Selasa
Total nominal yang ditarik dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara yang ditawarkan Selasa kemarin sebesar Rp10 triliun.
EmitenNews.com - Pemerintah pada tanggal 16 September 2025 kemarin menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara, masing-masing untuk seri SPNS09032026 (reopening), SPNS01062026 (reopening), PBS003 (reopening), PBS030 (reopening), PBS034 (reopening), PBS039 (reopening) dan PBS038 (reopening).
Dari lelang SBSN yang digelar melalui sistem lelang Bank Indonesia total penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp59.677.500.000.000. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Seri SPNS09032026 penawaran yang masuk sebesar Rp5,510 triliun
Seri SPNS01062026 penawaran yang masuk sebesar Rp10,143 triliun
Seri PBS003 penawaran yang masuk sebesar Rp8,630 triliun
Seri PBS030 penawaran yang masuk sebesar Rp13,986 triliun
Seri PBS034 penawaran yang masuk sebesar Rp6,3366 triliun
Seri PBS039 penawaran yang masuk sebesar Rp6,379 triliun, dan
Seri PBS038 penawaran yang masuk sebesar Rp8,6929 triliun.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut:
Seri SPNS09032026 nominal dana yang ditariksebesar Rp1,000 triliun
Seri SPNS01062026 nominal dana yang ditariksebesar Rp1,000 triliun
Seri PBS003 nominal dana yang ditariksebesar Rp0,200 triliun
Seri PBS030 nominal dana yang ditariksebesar Rp1,500 triliun
Seri PBS034 nominal dana yang ditariksebesar Rp2,000 triliun
Seri PBS039 nominal dana yang ditariksebesar Rp2,450 triliun, dan
Seri PBS038 nominal dana yang ditariksebesar Rp1,850 triliun.
Dengan demikian total nominal yang ditarik dari ketujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp10 triliun.(*)
Related News
Siap Tampung Keluhan Dunia Usaha, Pemerintah Buka Kanal Aduan P2SP
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jaksa Ungkap 25 Pihak yang Diperkaya
Pemerintah Pastikan Bea Keluar Batu Bara Berlaku Mulai Januari 2026
Jusuf Kalla: Hilirisasi Belum Banyak Beri Manfaat Rakyat
Dorong Mobilitas Saat Libur Akhir Tahun, Airlangga Usulkan WFA
ULN Swasta Alami Kontraksi Pertumbuhan 1,9 Persen





