Pemerintah Optimistis Target Ekspor 2025 Tercapai, Baca Catatan Mendag
Menteri Perdagangan Budi Santoso. Dok. Metro TV.
EmitenNews.com - Pemerintah tetap optimistis Indonesia mampu mencapai target nilai ekspor tahun 2025 sebesar USD294,5 miliar, meski masih ada tantangan seperti tarif dagang yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tarif Trump diyakini tidak mengganggu kinerja pencapaian target perdagangan Indonesia. Negosiasi tarif dagang Indonesia ke AS, prosesnya masih berjalan.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan optimistisnya itu kepada pers, di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Per Oktober 2025, nilai ekspor Indonesia baru mencapai USD234,04 miliar, atau 79,5 persen dari target keseluruhan tahun ini. Mendag meyakini sampai akhir tahun yang tidak sampai sebulan itu, target akan terus dikejar.
Mendag memiliki alasan lain mengapa pemerintah masih optimistis untuk mencapai target ambisius itu pada akhir bulan ini. Dari diskusi antara Kemendag, Kadin Indonesia, serta Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), tanda-tanda itu masih terlihat.
“Kemarin kami diskusi dengan Kadin, dengan GPEI bahwa optimis itu akan tercapai,” kata Mendag Budi Santoso lagi.
Soal progres negosiasi tarif dagang Indonesia ke AS, Mendag mengatakan proses itu masih berjalan hingga saat ini. “Belum, masih menunggu, ya. Mudah-mudahan bisa.”
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Oktober 2025 mengalami surplus sebesar USD2,39 miliar. Rinciannya, ekspor USD24,24 miliar, dan impor 21,84 miliar dolar AS.
Untuk ekspor produk nasional hingga Oktober meningkat 6,96 persen secara tahunan (yoy), sedangkan impor sedikit mengalami kenaikan yakni 2,19 persen yoy.
Surplus perdagangan dengan AS meningkat signifikan dari USD11,6 miliar pada Januari-Oktober 2024 menjadi USD14,9 miliar pada periode yang sama tahun 2025. Terjadi pertumbuhan sampai 28,4 persen.
Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengungkapkan, surplus perdagangan tersebut terjadi karena banyak eksportir melakukan front loading atau percepatan pengiriman barang sebelum tarif impor AS resmi diberlakukan awal Agustus 2025. Kondisi ini membuat Neraca Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tetap terjaga.
Jadi, mari tunggu hasilnya sampai akhir tahun ini. Semoga hasil diskusi Kemendag, dengan kalangan Kadin Indonesia, dan GPEI benar terbukti. ***
Related News
Aturan Baru Perdagangan Aset Keuangan Digital, OJK Sasar Aset Kripto
Perkuat Koordinasi Fiskal-Moneter, Menkeu Dukung Revisi P2SK
Harga Emas Antam Turun Lagi Rp6.000 per Gram
Terus Tambah Dana di Perbankan, Menkeu Purbaya Ungkap Alasannya
1,33 Juta Wisman Kunjungi Indonesia pada Oktober 2025
Pemerintah Kantongi Rp25 Triliun dari Lelang SUN, Selasa (2/12)





