EmitenNews.com - PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) meraih pendapatan bunga bersih Rp92,65 miliar hingga periode 31 Maret 2022 atau Q1-2022 naik dari Rp68,48 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.


Laporan keuangan perseroan Selasa menyebutkan, laba operasional berhasil diraih sebesar Rp31,59 miliar naik dari laba operasional Rp12,23 miliar.


Sedangkan laba sebelum pajak diraih sebesar Rp31,67 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp18,81 miliar tahun sebelumnya.


Laba bersih tahun berjalan tercatat mencapai Rp31,67 miliar naik dari laba bersih tahun sebelumnya Rp18,81 miliar.


Total aset perseroan mencapai Rp14,69 triliun hingga periode 31 Maret 2022 naik dari total aset Rp14,29 triliun hingga periode 31 Desember 2021. 


Perseroan sendiri akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 3 Juni 2022. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rapat akan dimulai pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di Kantor Bank IBK, Ruang Auditorium, Lt. 19, Wisma GKBI, Jakarta. 


Sementara itu tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak hadir dalam rapat atau recording date jatuh pada 11 Mei 2022. Direksi Bank IBK menyampaikan akan ada enam mata acara yang akan dibahas dalam rapat. Pertama, rapat meminta persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan Bank IBK. 


Kedua, penetapan penggunaan laba bersih Bank IBK Indonesia tahun buku 2021, di mana AGRS akan mengusulkan penetapan penggunaan laba bersih, dalam 1 tahun buku sebagaimana tercermin dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh rapat. 


Ketiga, laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas III tahun 2021. Lalu, keempat, rapat akan membahas penetapan gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain bagi anggota direksi perseroan untuk tahun buku 2022, diikuti dengan penetapan honorarium dan tunjangan dan/atau penghasilan lain bagi anggota dewan komisaris perseroan untuk tahun buku 2022. 


Kelima, rapat akan meminta persetujuan penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik. Selanjutnya agenda terakhir atau keenam, yakni perubahan susunan pengurus Bank IBK Indonesia.