Pendapatan Melonjak, Nahas! Laba Semester I Indosat (ISAT) Ambles 41 Persen ke Rp3,26 T
EmitenNews.com—PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 50,3 persen menjadi Rp 22,53 triliun dari Rp 14,98 triliun pada semester I 2021.
Sayangnya, raihan itu tak berbanding lurus dengan perolehan laba perseroan. Pada semester I 2022, Indosat mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 41,75 persen menjadi Rp 3,26 triliun dari Rp 5,6 triliun pada semester I 2021. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 406,57 dari sebelumnya Rp 1.030.
Director & Chief Financial Officer IOH, Nicky Lee menjelaskan, ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap laba bersih perseroan pada semester I 2021. Salah satunya penjualan dan sewa menara yang tercatat menyumbang Rp 6,17 triliun. Sementara untuk tahun ini tidak ada transaksi serupa yang dicatatkan, sehingga ada selisih signifikan.
"Jadi ada pendapatan dari jual dan sewa balik menara yang sangat besar, yang hanya terjadi sekali. Dan pada paruh pertama 2022, kami berhasil menyelesaikan aliansi kami membentuk usaha patungan pada bisnis Data Center dengan grup BDX. Sehingga membantu berkontribusi untuk pendapatan," ujar Nicky dalam paparan publik perseroan, Kamis (18/8/2022).
Mengutip laporan keuangan Indosat, pada semester I 2021 Indosat mencatatkan keuntungan dari jual dan sewa menara senilai Rp 6,17 triliun, pada semester I 2022 perseroan mencatatkan keuntungan yang dialokasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,58 triliun.
Dengan asumsi dua transaksi itu tidak terjadi, Nicky mengatakan laba bersih perseroan tercatat masih tumbuh.
"Jika anda kembali melihat jumlah yang sebenarnya, tidak termasuk item yang terjadi satu kali namun signifikan, anda lihat sebenarnya ada pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun,” kata dia.
Adapun laba usaha perseroan pada semester I 2021 tercatat sebesar Rp 7,07 triliun. Dengan asumsi keuntungan jual dan sewa menara sebesar Rp 6,17 triliun tidak dicatatkan, laba usaha akan menjadi Rp 906,53 miliar.
Sementara laba usaha pada semester II 20222 tercatat sebesar Rp 6,1 triliun. Dengan asumsi keuntungan yang diasosiasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas anak sebesar Rp 3,6 triliun tidak dicatatkan, laba usaha menjadi Rp 2,52 triliun.
Related News
Laba dan Pendapatan MEDC Kuartal I-2024 Merosot, Intip Detailnya
Susut 41 Persen, Saratoga (SRTG) Maret 2024 Tekor Rp2,57 Triliun
Surplus 20 Persen, Maret 2024 Adhi (ADHI) Tabulasi Laba Rp10 Miliar
Melejit 176 Persen, PTPP Kuartal I-2024 Serok Laba Rp94 Miliar
Terkikis 41 Persen, Laba Timah (TINS) Kuartal I-2024 Sisa Rp29 Miliar
Anjlok 31 Persen, Maret 2024 Laba Bukit Asam (PTBA) Sisa Rp790 MiliarĀ