EmitenNews.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk periode 30 Juni 2025 atau semester I tahun ini membukukan pendapatan bersih meningkat 11 persen YoY menjadi Rp8,55 triliun jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2024 yang hanya Rp7,73 triliun.

Di saat yang sama, perusahaan juga berhasil menekan biaya dan beban. Total biaya dan beban untuk periode Januari hingga Juni 2025 tercatat sebesar Rp8,7 triliun, turun 8% yoy.

Penurunan ini didorong oleh efisiensi di berbagai pos, antara lain: Beban pokok pendapatan turun 2 persen yoy menjadi Rp3,6 triliun. Beban umum dan administrasi turun 22 persen yoy menjadi Rp1,9 triliun.

Beban penjualan dan pemasaran turun 7,1 persen yoy menjadi Rp1,3 triliun. Beban operasional dan pendukung turun 8 persen yoy menjadi Rp462 miliar. Beban penyusutan dan amortisasi turun 27 persen yoy menjadi Rp356 miliar.

Kombinasi antara pertumbuhan pendapatan dan penurunan biaya ini berdampak besar pada profitabilitas perusahaan. Rugi usaha GOTO menyusut 90% yoy, hanya tersisa Rp172 miliar per akhir Juni 2025.

Selain itu, rugi bersih GOTO untuk semester I 2025 berhasil dipangkas 74 persen menjadi Rp742,0 miliar. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan kerugian sebesar Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan rugi juga terlihat pada pos bagian kerugian bersih entitas asosiasi dan ventura bersama, yang menyusut 88 persen yoy menjadi Rp178 miliar.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan “Pada kuartal kedua, kami mencetak rekor baru, seiring dengan GTV inti Grup, pendapatan bersih, EBITDA dan EBITDA yang disesuaikan semuanya mencapai rekor tertinggi baru. Investasi kami di infrastruktur teknologi, termasuk kesuksesan kami dalam melakukan migrasi cloud, digabungkan dengan perkembangan pesat dalam strategi AI kami, mampu mengatasi hambatan dan membuat kami berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan di masa depan. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia.”

Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan: “Kinerja kami di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi kami yang disiplin. Kami membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp427 miliar dan arus kas dari aktivitas operasi yang disesuaikan 10 positif sebesar Rp313 miliar, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan peningkatan efisiensi biaya di seluruh ekosistem. Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham.”

GoTo mempertahankan momentum yang kuat dari sisi pendapatan dengan GTV inti Grup mencapai Rp89,8 triliun, mengalami peningkatan tahunan sebesar 43%. Total GTV Grup meningkat menjadi Rp152,9 triliun, tumbuh 26% YoY, sementara pendapatan bersih tumbuh 23% YoY mencapai Rp4,3 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai positif sebesar Rp427 miliar, membaik Rp491 miliar YoY, sementara EBITDA GOTO mencapai positif untuk tiga kuartal berturut-turut sebesar Rp292 miliar, membaik Rp874 miliar YoY.

Perbaikan-perbaikan ini merupakan hasil dari kinerja pendapatan yang lebih kuat dan pengelolaan biaya yang lebih baik. Perseroan juga mencatatkan arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan 10 positif sebesar Rp313 miliar, yang menunjukkan kekuatan strateginya dan momentum bisnis yang berkelanjutan.

Imbalan jasa e-commerce dari PT Tokopedia mencapai Rp199 miliar pada kuartal kedua. Perseroan mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 Juni 2025, Perseroan memiliki Rp18,2 triliun, atau USD1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas dan deposito jangka pendek.