EmitenNews.com - Dosni Roha Indonesia (ZBRA) per 30 September 2023 mengemas rugi Rp83,33 miliar. Bengkak 29 persen dari periode sama tahun sebelumnya minus sejumlah Rp64,19 miliar. Dengan hasil itu, rugi per saham naik menjadi Rp33,90 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp25,57. 


Koreksi laba itu didukung dengan penjualan Rp1,16 triliun, susut 48 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,25 triliun. Beban pokok penjualan Rp942,21 miliar, menyusut 52 persen dari fase sama tahun lalu Rp1,97 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp218,18 miliar, mengalami koreksi 22 persen dari episode sama tahun lalu Rp280,8 miliar. 


Beban penjualan Rp48,04 miliar, bengkak dari Rp43,49 miliar. Beban umum dan administrasi Rp232,17 miliar, naik dari Rp218,52 miliar. Selisih kurs Rp897,35 juta, turun dari Rp951,75 juta. Penghasilan usaha lain-lain Rp73,31 miliar, menanjak 2.075 persen dari Rp3,37 miliar. Laba usaha Rp10,37 miliar, melorot dari edisi sama tahun sebelumnya Rp21,21 miliar. 


Penghasilan keuangan Rp106,07 juta, susut dari Rp138,76 juta. Beban keuangan Rp90,6 miliar, bengkak dari Rp88,45 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp80,12 miliar, bengkak dari Rp67,1 miliar. Beban pajak penghasilan Rp189,75 juta, anjlok 254 persen dari posisi sama tahun lalu surplus Rp122,34 juta. RUgi periode berjalan Rp80,31 miliar, bengkak dari Rp66,98 miliar. 


Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp1,17 triliun, mengalami penyusutan dari edisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp1,26 triliun. Defisit Rp269,68 miliar, bengkak 44 persen dari edisi akhir 2022 sejumlah Rp186,35 miliar. Jumlah liabilitas Rp2,15 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp1,89 triliun. Total aset Rp3,33 triliun, menanjak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp3,15 triliun. (*)