EmitenNews.com—PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sepanjang periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022, berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,08 triliun. Laba tersebut naik 10,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 977,93 miliar. 


Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/10/2022), raihan laba itu sejalan dengan kinerja penjualan yang tumbuh 11,78 persen menjadi Rp 22,23 triliun pada September 2022 dari Rp 19,89 triliun pada September 2021.


Bersamaan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp 17,48 triliun dari Rp 14,0 triliun pada September 2021. Sehingga perseroan mengantongi laba kotor sebesar Rp 4,75 triliun, turun 6,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,09 triliun.


Hingga kuartal III 2022, perseroan mencatatkan beban usaha senilai Rp 3,24 triliun, turun 9,97 persen dibandingkan September 202 sebesar Rp 3,64 triliun. Sehingga laba usaha per September 2022 tercatat tumbuh 1,66 persen menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 1,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.


Pada periode ini, Mayora Indah mencatatkan beban lain-lain sebesar Rp 63,73 miliar, turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 139,73 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,11 triliun, naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,01 triliun.


aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 22,5 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 19,92 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 15,34 triliun dan aset tidak lancar Rp 7,16 triliun.


Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 10,56 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 8,56 triliun.


Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 6,82 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 3,74 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik tipis menjadi Rp 11,94 triliun dibanding posisikahir tahun lalu sebesar Rp 11,36 triliun.