EmitenNews.com - Transaksi saham harian Barito Renewable Energy (BREN) konsisten melaju kencang di zona hijau awal minggu ini. Sejak pembukaan perdagangan saham Senin, 18 Desember 2023, saham BREN terus menghijau. 


Pada perdagangan hari ini, Jumat, 22 Desember 2023, saham BREN dibuka pada level Rp7.450, dan ditutup di kisaran Rp7.500 per lembar, atau mengalami kenaikan 50 poin atau setara 0,67 persen. Salah satu penyebab kenaikan transaksi saham itu, aksi korporasi BREN yang mengakuisisi 5 perusahaan pembangkit tenaga angin di Indonesia.


Pada keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di BEI minggu lalu, Barito Energy melalui anak usaha, Barito Wind Energy, telah resmi mengakuisisi 5 perusahaan pembangkit tenaga angin di Indonesia. Perusahaan itu, diakuisisi dari ACEN Renewables International lewat anak usaha yakni ACEN Investments HK Limited (ACEN HK).


Kelima perusahaan diakuisisi BREN yaitu UPC Sidrap Bayu Energi Tahap II (Sidrap 2), UPC Sukabumi Bayu Energi, UPC Lombok Timur Bayu Energi, UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap 1), dan PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI).


”Dengan investasi Sidrap 2, Sukabumi, dan Lombok bersama dengan ACEN, perseroan bisa memanfaatkan potensi energi angin Indonesia yang sangat besar dan berkontribusi pada lanskap energi terbarukan di tanah air," tutur CEO Barito Renewables Hendra Tan, dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).


Hendra Tan menambahkan, Barito Renewables tetap teguh dalam mendukung upaya Indonesia mencapai masa depan net zero, dan menyediakan energi ramah lingkungan secara lokal dan global. Sentimen positif akan terus membayangi saham Barito Energy. 


Itu karena perusahaan menerapkan implementasi strategi bisnis berorientasi pada energi baru dan terbarukan. "Salah satu implementasi bisnisnya sudah terlihat, bahwa BREN sudah mengucurkan pendanaan ke Star Energy," tegas Nafan Aji Gusta, Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas.


Jadi, langkah itu dilakukan perusahaan, agar bisa meningkatkan sustainability, dan fundamental kinerja ke depan. Ketika sudah melakukan implementasi bisnis, maka bisa meningkatkan kepercayaan pelaku investor. "Ini pelaksanaan strategi bisnis dari BREN berotasi pada energi baru dan terbarukan. Ini kan menyangkut green economy tentunya seperti itu," jelas Nafan.


Dengan kondisi itu, dia memperkirakan saham BREN bisa mencapai Rp8.400 per lembar dalam waktu jangka panjang. "Bahkan, proyeksi itu bisa lebih dekat sampai jangka menengah," ucap Nafan. (*)