EmitenNews.com - Saham free float Bank Maspion Indonesia (BMAS) mencapai 10,52 persen. Hasil tersebut sudah memenuhi ketentuan regulasi mengenai pemenuhan saham beredar di publik. Maklum, ketentuan minimum free float hanya 7,5 persen dari keseluruhan saham tercatat.

Pemenuhan tersebut berhasil tercapai berkat serangkaian transaksi dilakukan berbagai pihak. Dengan difasilitasi share crossing juga meningkatkan kepemilikan Kasikornbank Public Company Limited, (KBank Group) menjadi 89,48 persen. 

”Capaian tersebbut mencerminkan komitmen Bank Maspion, dan KBank selaku pemegang saham pengendali, dalam menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan menjaga kepatuhan terhadap regulasi, dan memperkuat kepercayaan pada investor,” jelas Kasemsri Charoensiddhi, Direktur Utama Bank Maspion. 

Dengan pemenuhan free float tersebut, Bank Maspion optimistis dapat memperkuat likuiditas saham di pasar, dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Menyusul aksi pemenuhan free float tersebut, saham Bank Maspion langsung mengalami lonjakan secara signifikan.

Menyudahi perdagangan Jumat, 12 September 2025, saham Bank Maspion melejit 75 poin alias 10,56 persen menjadi Rp785 per lembar. Kalau dikalkulasi sepanjang sebulan terakhir, saham Bank Maspion meroket 120 poin setara 18,05 persen dari periode 15 Agustus 2025 di level Rp665 per eksemplar. 

Sebelumnya, pada 11 September 2025, Alim Investindo kembali menjual 983.732.703 helai alias 983,73 juta saham perseroan. Transaksi penjualan dilakukan pada harga Rp500 per lembar. Harga itu lebih murah sekitar 210 poin alias 29,57 persen dari penutupan perdagangan saham perseroan periode 11 September 2025 di level Rp710 per saham.

Nah, menyusul skema harga tersebut, Alim Investindo mengemas dana taktis senilai Rp491,86 miliar. Konsekuensinya, timbunan saham Bank Maspion dalam genggaman Alim Investindo menyusut. Terdilusi sekitar 5,43 persen menjadi 887,03 juta helai alias 4,9 persen.

Jauh berkurang bila dibanding sebelum transaksi dengan koleksi 1,87 miliar eksemplar alias selevel dengan tabulasi 10,33 persen. ”Transaksi divestasi untuk kepentingan internal,” tukas Iwan Djayawasita, Head Of Corporate Secretary Bank Maspion. (*)