EmitenNews.com -  PT Teladan Prima Agro Tbk mulai tanggal 17 hingga 25 Maret 2022 melakukan penawaran awal saham perdana sebanyak 2.193.294.529 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu, setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

Mengutip prospektus calon emiten perkebunan sawit itu yang diunggah pada laman e-IPO, Kamis (17/3/2022), bahwa kisaran harga penawaran mulai Rp520 sampai dengan Rp600 setiap saham. Sehingga perseroan akan mendulang dana segar sebesar Rp1,14 triliun hingga Rp1,315 triliun.

 

Pada saat yang sama, perseroan juga menggelar program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program atau MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 146.219.635 lembar saham atau 1 persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

Perseroan berharap, pernyataan efektif terbit pada tanggal 31 Maret 2022. Jika demikian, bersama BNI Sekuritas dan CIMB Niaga Sekuritas selaku penjamin emisi efek melakukan penawaran umum pada tanggal 4 hingga 7 April 2022.

 

Rencananya, 69 persen dana hasil IPO untuk perseroan. Oleh perseroan dana tersebut digunakan untuk belanja modal dengan porsi 23 persen dan 46 persen membayar utang bank yang dipercepat.

 

Sisanya, sekitar 31 persen dana hasil IPO disalurkan kepada anak usaha. Rincinya, 19 persen akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit. Oleh anak usaha ini, 5 persen  dari dana itu akan digunakan untuk belanja modal untuk pembangunan pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 100 ton per hari dan 14 persennya untuk pembayaran utang bank yang dipercepat.

 

Sisanya, 4 persen dilakukan penyetoran modal kepada PT Daya Lestari. Oleh anak usaha itu digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, dengan potensi produksi gas yang dihasilkan direncanakan sebesar 5.300.000 Nm3 per tahun dengan potensi menghasilkan listrik dengan kapasitas sampai 1,2 MW.

 

Selebihnya, 1 persen akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Multi Jayantara Abadi, yang selanjutnya akan digunakan untuk pembayaran dipercepat sebagain pokok utang bank dan 7 persen akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Cahaya Anugerah Plantation, yang selanjutnya akan digunakan untuk pembayaran dipercepat sebagain pokok utang bank.

 

Menariknya, hingga 30 September 2021, perseroan telah membukukan laba periode berjalan sebesar Rp268,77 miliar, setelah membukukan pendapatan sebesar Rp2,042 triliun.