EmitenNews.com - Di tengah masih adanya ketidakpastian ekonomi dan tantangan bisnis, para pelaku perdagangan digital di Asia Tenggara masih optimistis perdagangan digital mampu tumbuh di kuartal kedua tahun ini.


Digital Commerce Confidence Index (DCCI) atau Indeks Keyakinan Perdagangan Digital terbaru Lazada yang dilakukan di kuartal pertama 2022 menunjukkan bahwa penjual di Asia Tenggara optimis terhadap pertumbuhan bisnis. Sebanyak 77% responden penjual online memperkirakan akan ada peningkatan 10% penjualan di kuartal kedua tahun ini.


Sejalan dengan mulai bergeliatnya perekonomian dan berkurangnya pembatasan mobilitas dan aktivitas industri secara bertahap, laporan terbaru juga menunjukkan bahwa penjual menjadi lebih optimis mengenai kondisi ekonomi, dengan tiga dari empat penjual daring sepakat situasi akan menjadi lebih baik di kuartal selanjutnya.


Magnus Ekbom, Chief Strategy Officer Lazada Group dalam keterangan pers, Sabtu (14/5/2022) menyebut DCCI Lazada yang keempat menunjukkan kepercayaan diri penjual meningkat seiring dengan memulihnya roda perekonomian.


"Menurut Lazada Consumer Study, 73 persen konsumen di Asia Tenggara memandang belanja daring menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Penjual daring yang dapat memahami preferensi dan tren pembeli daring akan berada pada posisi yang aman untuk tetap dapat bersaing dan memenangkan industri perdagangan digital,” ujarnya.


Menurut Magnus, optimisme penjual ini merupakan momentum dari kuartal akhir tahun 2021, di mana 74% penjual memperkirakan setidaknya akan mendapatkan peningkatan keuntungan penjualan sebanyak 10% dalam kuartal pertama 2022. Demikian pula dengan penjual yang memperkirakan terjadinya penurunan penjualan telah berkurang, dari 12% di kuartal keempat 2021 menjadi 7% di kuartal pertama 2022.


Perayaan seperti Ramadan dan Paskah di negara-negara yang merayakan, dan juga musim liburan yang akan datang menjadi pendorong utama pola pandang positif karena periode ini umumnya berarti adanya peningkatan permintaan dan konsumsi barang dari pembeli.


Untuk mendukung antisipasi pertumbuhan dalam penjualan daring di kuartal selanjutnya, 74% penjual menyatakan mereka akan meningkatkan inventaris produk setidaknya 10 % dalam tiga bulan ke depan. Sementara itu, 47 % mengatakan penjual akan menambahkan sumber daya manusia yang menandai kepercayaan akan pertumbuhan bisnis.


Survei yang dilakukan pada kuartal pertama 2022 dengan melibatkan 766 penjual daring di Asia Tenggara sebagai responden ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan penjual tersebar di beberapa kategori: general merchandise (81 %), fesyen (78%), dan fast-moving consumer goods (76%) menjadi tiga kategori teratas.


Temuan ini juga sejalan dengan preferensi konsumen belanja daring, di mana fesyen dan kesehatan-kecantikan berada di posisi puncak untuk pembelian daring selanjutnya,dari Lazada Consumer Study yang terbaru dari konsumen di Asia Tenggara.


DCCI adalah studi pertama yang berupaya untuk memetakan tren dalam perdagangan digital dengan memberikan indeks pada sentimen dan tingkat kepercayaan dari penjual daring di Asia Tenggara untuk mengukur tingkat optimisme bisnis berdasarkan survei yang membandingkan beragam pandangan dari penjual daring di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura). Indeks dalam studi berskala 0 hingga 100 dalam spektrum di mana, 0 menggambarkan “sangat pesimis” dan 100 “sangat optimis”.