Perdagangan RI-Korsel Ngebut, Bank Korea Diuntungkan

Ilustrasi: Kantor oprasional PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS).
EmitenNews.com - Arus dagang Indonesia–Korea Selatan terus menguat dalam beberapa tahun terakhir, ditopang komoditas CPO, baja, elektronik, hingga otomotif. Data Kementerian Perdagangan RI mencatat nilai perdagangan kedua negara pada 2024 mencapai lebih dari US$20 miliar.
Di tengah hubungan dagang yang kian intens, dukungan jasa keuangan lintas negara. Mulai dari trade finance, L/C, hingga remitansi, menjadi infrastruktur tak kasat mata yang memastikan barang dan pembayaran bergerak aman. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS), masuk ke ceruk pasar ini .
Menurut Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas, perdagangan RI–Korsel perlu bank yang paham dua yurisdiksi sekaligus. Akses langsung ke jaringan perbankan Korea mempercepat verifikasi dokumen perdagangan dan menurunkan friksi biaya pembayaran.
"Bank dengan konektivitas jaringan seperti BWS cenderung lebih lincah pada layanan L/C dan pembiayaan ekspor–impor. Inilah keunggulannya," ujar Azis.
Mengacu pada sejumlah informasi resmi, BWS yang merupakan anak usaha dari grup Woori Bank Korea, menyediakan layanan trade finance—penerbitan L/C, pembiayaan ekspor–impor, layanan valas dan remitansi—yang menjadi “pipa” transaksi korporasi lintas negara. Profil bisnis BWS juga menempatkan perbankan internasional, ekspor–impor, dan trade finance sebagai bagian dari portofolio layanan, sejalan dengan posisinya di dalam grup Woori Bank.
Di sisi lain, perusahaan Korea yang aktif berbisnis di Indonesia—seperti Hyundai Motor, Samsung Electronics, LG, POSCO International, Lotte Chemical, hingga Hankook Tire—membutuhkan pembiayaan modal kerja, pengelolaan kas, dan hedging transaksi. “Bank yang punya line langsung ke Seoul dan unit trade services berpengalaman akan jadi partner alami bagi korporasi Korea di Indonesia,” ujar Azis.
Momentum ini juga ditopang kerangka IK-CEPA (Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang berlaku sejak 2023, membuka akses pasar lebih luas dan meringankan tarif untuk ribuan pos tarif. Bank dengan keunggulan cross-border dinilai berada di posisi yang tepat untuk memonetisasi arus perdagangan baru lewat fee trade services dan cash management.
Secara operasional Bank Woori Saudara membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 871,02 miliar pada Semester I-2025, atau tumbuh 4,1% secara year on year. Pencapaian itu ditopang oleh penurunan beban bunga sebesar 4,86%. Net interest margin (NIM) Bank Woori Saudara pada semester I-2025 naik menjadi 3,29%. Hal ini masih ditambah pendapatan non-bunga sebesar Rp 111,9 miliar. Itu berasal dari fee-based income, transaksi spot dan derivatif, serta pendapatan lainnya.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit SDRA kepada pihak ketiga mencapai Rp 46,88 triliun atau relatif stagnan. Adapun dana pihak ketiga (DPK) SDRA sebesar Rp 26,83 triliun. Meski mengalami penyesuaian, ketersediaan likuiditas tetap aman berkat dukungan dari induk usaha yang menjadi keunggulan khas Bank Woori Saudara.
Azis menilai peluang utama BWS berada pada monetisasi arus dagang RI–Korsel melalui fee-based trade finance dan cash management, area yang relatif bebas risiko kredit langsung dibanding penyaluran kredit.
“Ketika margin bunga tertekan dan DPK menyusut, bank biasanya mengandalkan trade services untuk menjaga non-interest income. Kuncinya bukan agresif, tapi turnaround time cepat, pricing kompetitif, dan risk control dokumen yang ketat,” kata Azis
Jika IK-CEPA mendorong volume ekspor–impor tambahan, bank yang mampu menyederhanakan proses L/C, mempercepat settlement, dan menawarkan hedging berpeluang menangkap fee baru tanpa memperbesar risiko kredit.
"Dalam kerangka itu, BWS berada di posisi yang relevan. Dengan catatan, PR efisiensi dan perbaikan pendanaan perlu dikerjakan tuntas agar manfaat bisnis perdagangannya menetes ke laba bersih," ujarnya.
Related News

Emiten Suami Puan (RAJA) Sebut Akuisisi LNG Rampung Kuartal III

Buyback Berakhir, ARNA Sebut Hanya Serap 11 Persen

Indosat (ISAT) Manfaatkan AI untuk Hadang Spam dan Scam

Baru Ganti Nama! MNC Tourism (KPIG) Caplok Pengelola Lahan di Bali

Pengendali BUAH Angkut 3 Juta Saham Harga Diskon

DOOH Sukses Bawa SSPACE Musik dari TV Kereta Hadir ke Panggung