EmitenNews.com - PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli.com akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 17.771.205.900 saham bernominal Rp250 per lembar. Saham yang dilepas setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana dari IPO ini mencapai Rp7,286 triliun hingga Rp8,174 triliun.

 

Bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek BRI Danareksa Sekuritas (OD) dan BCA Sekuritas (SQ).

 

Menariknya PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli.com (BELI) melaporkan mengalami defisit atau akumulasi kerugian sedalam Rp15,418 triliun pada akhir Maret 2022, setelah membukukan rugi bersih Rp1,068 triliun dalam 3 bulan pertama tahun 2022.

 

Dalam laporan keuangan kuartal I 2022 telah audit Blibli.com yang tercantum pada  prospektus e-IPO, Senin (17/10) disebutkan  Blibli.com telah berhasil membukukan laba kotor Rp300 miilar yang diraih dari selisih pendapatan Rp3,168 triliun dan beban pokok pendapatan Rp2,867 triiliun.

 

Namun, beban penjualan mencapai Rp559,77 miliar. Ditambah dengan beban umum dan administrasi sebesar Rp788,09 miliar. Dampaknya, perseroan mengalami rugi usaha senilai Rp1,039 triliun.

 

Masih dalam laporan keuangan tersebut, Blibli.com mengakui belum pernah membayar dividen hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan ini.

 

Bahkan, perseroan tidak dapat menjamin akan mampu membayar dividen atau bahwa Direksi Perseroan akan merekomendasikan, atau pemegang saham Perseroan akan menyetujui, pembagian dividen.

 

Hal itu dipicu riwayat rugi bersih dan kebutuhan modal kerja Perseroan di masa depan, serta belanja modal, komitmen kontraktual dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan di masa depan.

 

Selain itu, perseroan mungkin mengadakan perjanjian pembiayaan di masa depan, yang dapat menerapkan pembatasan lebih lanjut atas kemampuan untuk membayar dividen, dan Perseroan mungkin mengeluarkan biasa atau liabilitas yang akan mengurangi atau menghapuskan kas yang tersedia untuk pembagian dividen.