EmitenNews.com -PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat “idA-” untuk PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan obligasi yang beredar. 

Pefindo juga menegaskan peringkat “idBBB” untuk obligasi subordinasi yang masih beredar, dua tingkat di bawah peringkat BVIC untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat diturunkan nilainya jika non-viability event terjadi. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”. 

Peringkat mencerminkan tingkat permodalan yang kuat, posisi bisnis di atas rata-rata, dan likuiditas Bank yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh lemahnya kualitas aset dan eksposur Bank terhadap risiko konsentrasi. 

“Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Victoria mampu memperkuat profil bisnisnya, menurunkan risiko konsentrasi, dan meningkatkan kualitas aset dan profitabilitasnya secara substansial dan konsisten,” tulis Pefindo dalam risetnya yang di kutip, Senin (18/12/2023).

Namun, peringkat dapat diturunkan jika figur kualitas aset dan profitabilitas Bank menurun tajam. Bank Victoria adalah bank komersial dengan fokus usaha pada nasabah affluent dan mass affluent. Per 30 September 2023, pemegang saham Bank adalah PT Victoria Investama Tbk (44,24%), Suzanna Tanojo (19,35%), dan publik (36,41%). 

Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. 

Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.