EmitenNews.com - Jasa Marga (JSMR) resmi menghadirkan Jalan Tol Bogor-Sepong via Parung. Aksi itu dilakukan bersama Persada Utama Infra, Adhi Karya (ADHI), dan Hutama Karya Infrastruktur melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Itu diwujudkan melalui teken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

BSIS terbentuk sebagai konsorsium dengan kepemilikan saham 52 persen Persada Utama Infra, 26 persen Jasa Marga, 12 persen Adhi Karya, dan 10 persen Hutama Karya Infrastruktur, sebagai wujud kolaborasi BUMN dan swasta dalam menghadirkan infrastruktur strategis untuk konektivitas, dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hadir dalam acara itu, Menteri PU Dody Hanggodo, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Wida Nurfaida, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Roy Rizali Anwar, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Wilan Octavian, Plt. Direktur Utama Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) Andre Permana. 

Selanjutnya, Direktur Utama Persada Utama Infra Boy Gemino Kalauserang, Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, Direktur Utama Adhi Karya (Persero) Entus Asnawi Mukhson, Plt. Direktur Utama Hutama Karya Koentjoro, Direktur Utama Bogor Serpong Infra Selaras Eldy Ellyus beserta jajaran, dan segenap tamu undangan VIP lainnya.

PPJT Jalan Tol Bogor-Serpong ditandatangani oleh Kepala BPJT Kementerian PU Wilan Oktavian, dan Direktur Utama PT BSIS Eldy Ellyus. Langkah itu, menjadi tonggak penting dalam pembangunan konektivitas baru yang menghubungkan Bogor, dan Serpong lewat Parung. Proyek itu, bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan infrastruktur jalan tol berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

“Pembangunan Jalan Tol Bogor–Serpong (Via Parung) tidak hanya mempercepat perjalanan antara Bogor dan Serpong, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, mempermudah distribusi logistik, dan mendorong investasi di wilayah penyangga ibu kota,” tukas Rivan A. Purwantono, Direktur Utama Jasa Marga.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan pembangunan Jalan Tol Bogor–Serpong (Via Parung) merupakan bagian penting dari strategi nasional dalam memperkuat konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Menurutnya, kehadiran jalan tol ini akan memperlancar mobilitas masyarakat, meningkatkan efisiensi distribusi barang, dan membuka peluang investasi baru berdampak luas bagi kawasan Jabodetabek maupun perekonomian nasional.

“Ruas Tol Bogor–Serpong via Parung itu bukan sekadar infrastruktur transportasi, melainkan dinamo pertumbuhan wilayah. Kehadirannya akan membuka lapangan kerja baru, memperkuat kelas menengah, dan menurunkan angka kemiskinan. Lebih dari itu, konektivitas tercipta akan mempercepat distribusi logistik, menurunkan biaya investasi, membuka lapangan pekerjaan dan memperkuat daya saing Indonesia di mata global. Pembangunan jalan tol itu, bagian dari strategi besar menuju pertumbuhan ekonomi delapan persen inklusif, dan berkelanjutan,” ucap Dody.

Dody menegaskan jalan tol tersebut akan menjadi bagian integral dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road III (JORR 3) yang berfungsi sebagai penghubung utama dengan jalan tol strategis lain seperti Serbaraja, BORR, Depok-Antasari (Desari), dan Sentul Selatan–Karawang Barat. Saat bersamaan juga diteken perjanjian penjaminan Jalan Tol Bogor-Sepong oleh Plt. Direktur Utama Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) Andre Permana dengan Direktur Utama BSIS Eldy Ellyus.

Lalu, penandatanganan perjanjian Regres dilakukan Menteri PU, Dody Hanggodo dan Plt. Direktur Utama PII, Andre Permana. Jasa Marga menegaskan perannya sebagai pengelola jalan tol yang fokus pada penguatan konektivitas, efisiensi transportasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis berdampak luas. (*)