EmitenNews.com - PT Bank UOB Indonesia (BBIA) bakal menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp100 miliar. Penawaran surat utang tahap I tahun 2022 itu, bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan III dengan target Rp2 triliun. 


Obligasi berjangka tujuh tahun itu, dibanderol dengan bunga 8 persen per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tiga bulan sesuai sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi perdana dilakukan pada 8 Juni 2022. Dan, pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok obligasi pada 8 Maret 2029.


Seluruh dana dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi subordinasi, setelah dikurangi biaya emisi untuk memperkuat struktur permodalan, dan mendukung perkembangan aset produktif. Di antaranya penyaluran kredit dan/atau penempatan surat berharga bersifat likuid. 


Obligasi subordinasi itu, akan dikalkulasi sebagai modal pelengkap (Tier 2) memiliki fitur write down dalam hal perseroan berpotensi terganggu kelangsungan usaha (point of non-viability), dan peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang sesuai Peraturan OJK 11/2016 sebagaimana diubah dengan POJK 34/POJK.03/2016. 


Surat utang berkelanjutan itu, mengantongi peringkat AA dari Fitch Ratings Indonesia. Penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi Indo Premier Sekuritas, dan UOB Kay Hian Sekuritas. Bank Mandiri (BMRI) bertindak sebagai wali amanat.


Berikut jadwal obligasi subordinasi Bank UOB Indonesia. Tanggal efektif pada 25 Februari 2022. Masa penawaran umum pada 2-4 Maret 2022. Tanggal penjatahan pada 7 Maret 2022. Tanggal pengembalian uang pesanan pada 8 Maret 2022. Distribusi secara elektronik pada 8 Maret 2022. Dan, pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Maret 2022. (*)