EmitenNews.com - PT Phapros (PEHA) sepanjang kuartal I-2022 menoreh kinerja positif. Itu didukung lonjakan signifikan penjualan Antimo. Penjualan bersih tumbuh 19 persen menjadi Rp269 miliar dibanding periode sama 2021 senilai Rp225 miliar.


Performa apik itu, tidak lepas dari imbas pertumbuhan industri farmasi nasional pada 2021 mencapai 10,81 persen. ”Perbaikan ekonomi nasional, terkhusus sektor farmasi, berdampak positif terhadap kinerja perseroan pada triwulan pertama 2022,” tutur Hadi Kardoko, Direktur Utama Phapros, Kamis (28/4).


Capaian itu, hasil dari kerja keras seluruh karyawan, dukungan para stakeholders, dan shareholders perseroan. Salah satu produk perseroan cukup populer, dan ikut berkontribusi mendongkrak pendapatan yaitu Antimo. Sektor pariwisata mulai bangkit, dan momen mudik lebaran meramaikan mobilisasi masyarakat menjadi sentimen positif penjualan Antimo. Kuartal pertama 2022, penjualan Antimo melonjak lebih dari 80 persen dibanding tahun sebelumnya, didukung produk antimo tablet, dan antimo anak.


Tantangan pelaksanaan strategi keberlanjutan secara menyeluruh sudah diantisipasi perseroan. Salah satunya dengan memperkuat pengembangan bisnis pengelolaan sinergi antarpemangku kepentingan secara luas. ”Usaha itu meningkatkan daya saing, citra, merek produk, keberlanjutan, dan kelancaran operasional,” tegas Hadi.


Sayangnya, beban pokok penjualan melesat 25,47 persen menjadi Rp133 miliar dari periode sama 2021 di kisaran Rp106 miliar. Laba kotor menanjak 13,44 persen menjadi Rp135 miliar daripada edisi sama 2021 di level Rp119 miliar. 


Laba bersih terakumulasi Rp5,59 miliar. Menukik 27,90 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp7,15 miliar. Jumlah ekuitas menanjak 0,80 persen menjadi Rp746 miliar dari episode sama 2021 di kisaran Rp740 miliar. 


Liabilitas menanjak 12,84 persen menjadi Rp1,23 triliun daripada periode sama 2021 sejumlah Rp1,09 triliun. Jumlah aset melesat 7,65 persen menjadi Rp1,97 triliun dari periode sama tahun sebelumnya dengan tabulasi Rp1,83 triliun. (*)