EmitenNews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di  Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan perdagangan kemarin, Rabu (11/5) melemah 3,59 poin atau 0,05% ke 6.816,20. Sementara investor asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell  Rp 319,07 miliar  diseluruh pasar.


Menurut William Surya Wijaya CEO Indosurya Bersinar Sekuritas dalam riset hariannya Kamis (12/5/2022) mengatakan bahwa laju IHSG pada tengah pekan ini bakal berkutat pada range support di level 6636 dan resistance di 6888.


Pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola pergerakan konsolidasi wajar dengan potensi tekanan minim yang memiliki peluang terjadi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka menengah IHSG terlihat berada dalam fase sideways.


“Salah satu faktor yg mempengaruhi perubahan tingkat suku bunga FED, membuat market bereaksi terhadap hal tersebut,” ujar William.


Namun demikian peluang tekanan yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang mengingat kondisi perekonomian masih cukup stabil dan capital inflow secara Ytd juga terlihat masih cukup besar masuk ke dalam pasar modal Indonesia, IHSG hari ini berpotensi tertekan.


Saham-saham pilihan yang dapat dicermati oleh para pelaku pasar di tengah tren koreksi yang melanda IHSG saat ini adalah Unilever Indonesia (UNVR), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Summarecon Agung (SMRA), Bank BCA (BBCA), Semen Indonesia (SMGR), Jasa Marga (JSMR) dan AKR Corporindo (AKRA).