Presiden Janjikan Upayakan Harga Gabah Petani Tak Jatuh Saat Panen Raya
EmitenNews.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Sabtu (11/02/2023) pagi melakukan Panen Raya Padi di areal persawahan di Desa Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur (Jatim). Ia mengatakan, setiap daerah memiliki tingkat kesuburan dan manajemen yang berbeda-beda, sehingga hasil pertanian yang didapat juga berbeda.
Presiden yang sehari sebelumnya melakukan panen raya di Kebumen mengakui melihat ada perbedaan, terutama di produktivitas per hektarenya.
"Di sini sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare. Yang kemarin di sana (Kebumen) 5,5-6 (ton per hektare),” ujar Presiden kepada awak media.
Namun Kepala Negara menekankan, pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga agar harga gabah petani tidak jatuh di saat panen raya.
“Memang harga gabah harus segera ditentukan, jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini yang segera nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan [Nasional], sehingga pembelian Bulog menjadi jelas. GKP [gabah kering panen]-nya berapa,” jelasnya.
Presiden menambahkan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menghitung ulang harga pokok pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras sehingga harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen seimbang. Salah satu komponen perhitungan tersebut, kata Presiden, adalah biaya produksi petani.
“Yang sulit, pemerintah itu menyeimbangkan. Harga di petani wajar artinya dapat keuntungan, harga di pedagang wajar artinya pedagang dapat keuntungan. Harga di konsumen, di masyarakat juga wajar. Mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang,” tuturnya.
Di akhir keterangan persnya, Presiden mengimbau seluruh petani di Indonesia untuk segera menanam padi kembali usai panen.
“Saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air, karena ini airnya masih ada, masih ada hujan, setelah dipanen, jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanah, tanam lagi, karena ini airnya masih ada,” pungkasnya.
Turut mendampingi Presiden pada panen raya tersebut, di antaranya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.(*)
Related News
KBMI Nilai Formula Upah 2026 Picu Ketimpangan Buruh Antardaerah
KUR Perumahan Capai Rp3,5 Triliun, Terbanyak Jabar, Jateng dan Banten
Solusi untuk Wilayah Kota, Pemerintah Dorong Bangun Hunian Vertikal
Hadir di Tengah Bencana, Pemerintah Beli 40 Ton Cabai Petani Aceh
BTN Peduli Bersama Muhammadiyah Bantu Korban Banjir Sumatera
KPK Minta Masyarakat Tunggu Penetapan Tersangka Kuota Haji





