EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022). Kehadiran bandara ini memungkinkan waktu tempuh perjalanan dari pulau-pulau di sekitar Madura, menjadi hanya 55 menit. Sebelumnya bisa seminggu dengan kapal laut. Peresmian bandara ini masuk dalam agenda kerja kunjungan Presiden ke Jawa Timur.


Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran Bandara Trunojoyo akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Madura dan pulau sekitarnya. Kehadiran Bandara Trunojoyo akan membuka konektivitas dari dan menuju Pulau Madura.


"Ini wujud dari negara hadir melalui pembangunan bandara yang betul-betul dibutuhkan, dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Menhub Budi Karya Sumadi.


Bandara yang ditargetkan membuka konektivitas dari dan menuju Pulau Madura itu, diharapkan mampu meningkatkan keterhubungan dengan sejumlah pulau kecil di sekitar Pulau Madura, antara lain Pulau Bawean dan Pulau Pagerungan. Bandara ini juga dipastikan kian membuka keterisolasian pulau-pulau terpencil yang ada di sekitar Pulau Madura.


"Dengan konektivitas yang baik, menghubungkan antarpulau, diharapkan dapat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di Pulau Madura dan sekitarnya," ujar Menhub.


Saat ini Bandara Trunojoyo melayani penerbangan perintis rute Sumenep-Bawean PP, dan Sumenep-Pagerungan PP, serta melayani penerbangan komersial dengan rute Sumenep-Surabaya PP dan Sumenep-Banyuwangi PP. Nantinya, ada sejumlah potensi rute yang bisa dilayani oleh bandara ini. Antara lain penerbangan dari dan ke Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Pulau Kangean, Pulau Masalembu, dan Jember.


Kehadiran layanan transportasi udara melalui Bandara Trunojoyo ini, dipastikan bisa memangkas waktu tempuh perjalanan dari pulau-pulau di sekitar Madura. Kalau tadinya bisa sampai 7 hari menggunakan kapal, sekarang hanya 55 menit.


Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menjelaskan Bandara Trunojoyo mulai dibangun oleh Kemenhub pada 2008. Bandara perintis ini, kata dia, mulai melayani secara komersial pada 2015. Saat itu dengan panjang runway 850 m x 23 m, bandara ini bisa didarati pesawat kecil jenis Cessna dan Caravan. ***