EmitenNews.com - Laba bersih PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) sepanjang 2022 diperkirakan melesat dibandingkan pencapain tahun 2021 berkisar Rp 4,91 miliar. Dengan demikian produsen makanan ringan sehat asal Indonesia tersebut berhasil mempertahankan tren pertumbuhan laba.

 

Pertumbuhan tersebut terlihat dari kinerja hingga September 2022 memperoleh laba bersih TAYS yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 3,44 miliar dan pendapatan mencapai Rp 242,93 miliar.

 

Lonjakan laba bersih tersebut diprediksi akan mengerek harga saham TAYS dalam beberapa hari ke depan. Apalagi harga saham TAYS kini sudah turun terlalu dalam sejak awal tahun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TAYS telah turun dari level Rp 466 per saham akhir tahun 2022 menjadi Rp 290 pada perdagangan Rabu (22/2/2023).

 

Terbukanya peluang penguatan harga saham TAYS juga didukung membaiknya prospek saham konsumer tahun ini. Indo Premier Sekuritas dalam riset terakhirnya menyebutkan emiten konsumer akan mendapatkan berkah menjelang tahun politik di Indonesia. Sentimen positif juga datang dari pulihnya aktivitas ekspor, penurunan harga bahan baku, dan kehadiran produk baru.

 

Kondisi ini diharapkan menopang margin keuntungan emiten konsumer bertumbuh tahun ini, apalagi dengan adanya kenaikan harga jual produk tahun lalu. Hal ini disebut menjadikan sejumlah investor baik asing maupun lokal mulai tertarik mengoleksi saham sektor ini.

 

Tak hanya itu, adanya kabar yang menyebutkan perusahaan investasi terbesar asal Amerika Serikat (AS), Blackrock, terpantau tengah gencar memborong saham- saham konsumer sejak awal tahun. Kondisi ini diharapkan menjadi sentimen positif  sejumlah saham konsumer lainnya seperti AISA, UNVR dan TAYS tahun ini.

 

TAYS yang dikenal dengan Tays Bakers memulai bisnisnya sebagai produsen makanan ringan berupa wafer rol sejak 30 tahun silam. TAYS yang berlokasi di Tangerang memfokuskan pengembangan bisnis makanan ringan stik wafer, makanan ringan olahan, dan camilan manis lainnya secara internasional. Perseroan kini memiliki jaringan distribusi yang luas dimulai dari Asia Tenggara, Korea, Hong Kong dan Taiwan, Australia, Amerika Serikat dan Timur Tengah.