Raih Dana IPO Rp10,47 Triliun, Amman Mineral Internasional (AMMN) Sudah Gunakan Rp10,32 T

Ilustrasi PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). dok. EmitenNews.
EmitenNews.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham, atau IPO, per 31 Desember 2023. Dengan hasil bersih IPO Rp10,47 triliun, AMMN sudah gunakan total Rp10,32 triliun, Rp5,48 triliun untuk Penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Selasa (16/1/2024), Direktur AMMN, Arif Widyawan Sidarto mengungkapkan, perseroan memperoleh hasil penawaran umum perdana saham efektif tanggal 27 Juni 2023 sebesar Rp10,726 triliun.
Karena telah mengeluarkan biaya sebesar Rp250,06 miliar, dengan demikian AMMN memperoleh hasil bersih IPO sebesar Rp10,47 triliun.
Laporan perseroan menyebutkan, AMMN menggunakan dana IPO sebesar Rp1,79 triliun untuk Penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri dan untuk Pelunasan utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara sebesar Rp3,04 triliun.
Di luar itu, AMMN juga merealisasikan sebesar Rp5,48 triliun untuk Penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Dengan realisasi penggunaan Dana IPO tersebut maka AMMN sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp10,32 triliun dan masih menyimpan dana IPO sebesar Rp152,9 miliar di Bank Mandiri dengan suku bunga sekitar Rp5,5% per tahun.
AMMN resmi menggelar IPO pada 7 Juli 2023 dengan melepas sebanyak 8,80 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO sebanyak 6.328.208.800 saham biasa dengan harga penawaran Rp1.695 setiap saham. ***
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025