EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,89 persen menjadi 7.549. Pelemahan itu, antara lain tersebab aksi profit taking setelah indeks mengalami rally lebih dari tiga pekan. 

Saham sektor infrastruktur mencatat koreksi terbesar, sebaliknya saham sektor teknologi membukukan kenaikan terbesar. Secara teknikal, indikator Stochastic RSI mengalami death cross di area overbought dengan potensi terjadi pembalikan arah ke bawah. Indikator MACD juga menunjukkan penyempitan positive slope dengan histogram positif menurun.

Tekanan volume jual juga makin menggila. Sehingga diperkirakan indeks berpotensi melanjutkan koreksi pada level 7.470-7.500. Investor akan mencermati data manufacturing PMI Tiongkok edisi Juli 2025 diperkirakan cenderung stabil pada kisaran level 49.7. Investor juga menanti pertemuan Bank of Japan, diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap pada 0,5 persen.

Sedang indeks consumer confidence Jepang edisi Juli 2025 diperkirakan sedikit membaik pada level 35.1 dari periode Juni 2025 di kisaran 34.5. Investor juga akan menanti indeks Core PCE prices, merupakan data inflasi dicermati The Fed. Di mana, pada Juni ditaksir naik menjadi 0,3 persen MoM dari Mei 2025 di level 0,2 persen. 

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap produk-produk impor dari India mulai 1 Agustus 2025. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham EMTK, AUTO, PWON, ARTO, dan LSIP sebagai ladang investasi. (*)