EmitenNews.com—Sukses rebound IHSG di garis Support jangka panjang kemarin terjadi  sesuai ekspektasi  secara teknikal. Kenaikan terlihat cukup sehat dan punya peluang untuk berlanjut  hari ini, at least sampai bertatap muka dengan  target MA10 di sekitar 6900-6850. Sampai sini nanti  perlu kita lihat situasi lagi apakah harus kembali putar balik atau mampu breakout ke 7000.

 

“Volatilitas diperkirakan masih akan tinggi, jadi harap maklum jika bumpy road  is still looming ahead. Rebound kali ini mungkin tidak sama dengan V-shape sebelumnya  ketika IHSG terjerembab ke area 6600-6500 bulan May. Range pergerakan awal probably around 6800-6600,” kata Liza Camelia Suryanata Analis Henan Putihrai Sekuritas, kepada EmitenNews.com , Rabu (6/7/2022).

 

Advise: strategi Buy on Weakness serta posisi beli bertahap tetap paling  bijak dilakukan. Ingat bahwa banyak saham2 yang jatuh dalam, jadi gunakan MA10 -nya dulu sebagai TP terdekat.

 

Tekanan jual pada IHSG cooling down sesuai ekspektasi, di tengah tutupnya market US karena libur Independence Day. Secara teknikal memang IHSG telah sampai pada area Support dari level previous Low 6600-6500, sementara banyak saham juga sudah sampai di area Support (jangka panjangnya), menjadikan posisi Speculative Buy menarik dilakukan di berbagai sector, thus rebound succeeded yesterday dan IHSG berhasil ditutup di teritori positif 6703.26. 

 

Nah pertanyaannya sekarang, sejauh mana IHSG mampu rebound dan apa saja faktor eksternal/domestik yang mempengaruhinya?

 

Liza menjelaskan, di minggu pertama bulan Juli ini, semua mata masih  tertuju kepada FOMC Meeting dan mulai mengantisipasi data CPI  US pekan depan.  Para pelaku pasar juga mencermati apakah laporan keuangan 2Q22 masih dapat tetap memenuhi ekspektasi analis, di tengah sejumlah data ekonomi yang memperburuk kekhawatiran potensi resesi. Jika earning results bisa above expectation atau at least in-line dengan consensus, maka ini bisa jadi katalis positif bagi saham emiten ybs. 

 

Survey CPI US bulan Juni 2022 malah semakin tinggi mencapai 8.8% YoY (vs Mei 8.6%),  belum jua menjinak walaupun The Fed telah menaikkan FFR 75bps. Data survey Bloomberg juga menunjukkan, inflasi bulanan US pada Juni diproyeksi sebesar 1.1%  (vs Mei 1.0%), sehingga dikuatirkan dapat mengkonfirmasi kenaikan FFR hingga 2.25%-2.5% pada akhir Juli ini. Sentimen eksternal ini semakin mendukung trend naik USD/IDR sehingga mendekati level psikologis IDR15.000 / USD (last : IDR14992.5).

 

SMRA Rekomendasi: Speculative Buy, Entry Level: 550-540; Average Up >570;   Target:  590-600 / 630;  Stoploss: 530. 

 

WSKT Rekomendasi: Speculative Buy, Entry level: 530-525; Average Up >545; Target : 565-575 / 585-600;  Stoploss : 515.