EmitenNews.com - Nilai ekspor Indonesia terakselerasi positif. Pada periode Agustus 2021, nilai ekspor mencapai US$21,42 miliar atau naik 20,95% dibanding ekspor Juli 2021 dan naik 64,10% dibanding Agustus 2020. Nilai ekspor tersebut sekaligus tercatat sebagai rekor tertinggi baru bagi ekspor Indonesia setelah sebelumnya terjadi pada Agustus 2011 sebesar US$18,60 miliar.


“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut sejalan dengan pemulihan permintaan global,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dirilisnya, Kamis (16/09).


Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, peningkatan ekspor Agustus disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas 21,75% dari US$16.720,6 juta menjadi US$20.356,7 juta. Ekspor non migas memegang peranan 94,45% terhadap total ekspor Januari-Agustus 2021.


Peningkatan terbesar sektor nonmigas Agustus 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.544,8 juta. Merujuk pada sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2021 naik 34,12% dibanding periode yang sama tahun 2020.


“Performa positif ekspor Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak, termasuk kontribusi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu bertahan di tengah gejolak pandemi COVID-19,” lanjut Menko Airlangga.


Hal ini dibuktikan dengan kenaikan dua komoditas ekspor industri pengolahan yang berbasis pada sektor IKM, yakni ekspor kayu dan barang dari kayu mampu mencapai US$2,55 miliar dan furnitur mencapai US$1,63 miliar. Kedua komoditas ini bahkan termasuk dalam 20 kontributor utama ekspor Indonesia sepanjang tahun 2021.


Pemerintah akan berupaya untuk menjaga performa ekspor Indonesia. Sinergi lintas Kementerian/Lembaga dalam rangka meningkatkan daya saing IKM berorientasi ekspor melalui asistensi dan fasilitas fiskal, peningkatan daya saing, pengembangan pangsa pasar, pembiayaan ekspor, serta penyediaan akses dan sistem informasi IKM berorientasi ekspor.


“Pemerintah bersama seluruh stakeholders terus berupaya menyusun berbagai program dan insentif yang relevan pada seluruh komoditas IKM berbasis ekspor. Dengan demikian, seluruh IKM yang bergerak di berbagai sektor dapat terus berkontribusi dalam menopang ekspor Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Menko Airlangga.