Peringkat Nasional Jangka Panjang Samator Indo Gas satu tingkat lebih tinggi dibandingkan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (A-(idn)/Stabil), yang mencerminkan posisi pasar Samator Indo Gas yang lebih kuat dan profil keuangan yang lebih baik, namun memiliki skala yang serupa. Bali Tower adalah perusahaan menara telekomunikasi kecil di Indonesia, dengan Bali dan Jakarta sebagai pasar utama masing-masing menara makro dan tiang sel mikro. Sementara itu, Samator Indo Gas lebih terdiversifikasi secara geografis, dengan pangsa pasar yang kuat di luar Pulau Jawa. Fitch juga memperkirakan Samator Indo Gas akan memiliki profil leverage yang sedikit lebih baik, dengan EBITDA net leverage sekitar 3,3x pada tahun 2024, dibandingkan 3,5x di Bali Tower. Fitch memperkirakan ukuran bisnis yang sebanding untuk empat tahun ke depan.

 

Profil Kredit Standalone PT Serasi Autoraya (SERA, AA-(idn)/Stabil) di 'a+(idn)' lebih tinggi dibandingkan Samator Indo Gas, mencerminkan profil keuangannya yang lebih kuat, dengan EBITDA net leverage kurang dari 2,0x dan a skala usaha yang lebih besar; kami memproyeksikan EBITDA-nya akan melebihi Rp1,1 triliun dalam tiga tahun ke depan, dibandingkan dengan Samator Indo Gas yang sebesar Rp900 miliar-1 triliun. SERA juga mendapatkan manfaat dari arus kas yang terlihat, karena bisnis penyewaan kendaraannya memberikan visibilitas dari kontrak jangka panjang yang memiliki penalti untuk terminasi dini.

 

Asumsi Utama Fitch dalam Kasus Pemeringkatan Kami untuk Emiten ini merujuk pada pertumbuhan pendapatan sekitar 7%-8% dari tahun 2023 (2022: penurunan sebesar 5%), diikuti peningkatan margin EBITDA secara bertahap menjadi sekitar 31%-34% pada tahun 2023-2026 (2022: 29%). Adapun rasio intensitas belanja modal tahunan sebesar 24% pada tahun 2024, sebelum turun menjadi 15% pada tahun 2026 (2022: 13%) dan modal kerja yang stabil.