EmitenNews.com - Barito Renewables Energy (BREN) telah menyalurkan dividen interim Rp523,41 miliar. Itu merupakan komitmen perseroan secara rutin. Dan, melalui anak usaha, penyaluran dividen telah dilakukan perseroan setiap tahun.


Pembagian dividen itu, dengan mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain, posisi kas, pemenuhan cadangan kas untuk pembayaran utang jangka pendek, cadangan kas untuk belanja modal, cadangan kas untuk operasional. Sisanya, akan dibagikan sebagai dividen sesuai dividend policy perseroan.


Di samping itu, pembagian dividen tersebut, klaim manajemen Barito Energy tidak mempengaruhi operasional perseroan. Pasalnya, kas dan setara kas per 30 September 2023 tercatat USD320,18 juta, melejit 89,08 persen dari akhir 2022 sebesar USD169,33 juta. Itu terutama tersebab peningkatan penjualan listrik 8,6 persen, dan lonjakan penjualan uap 20,4 persen. 


Mengenai perkembangan terkini proyek pembangkit listrik binary, sudah mencapai 95 persen. Pekerjaan konstruksi telah selesai, dan telah mencapai mechanical completion pada Oktober 2023. Pendeknya, saat ini proyek tengah dalam tahap persiapan fase testing & commissioning. 


Soal utang usaha, utang lain-lain, dan beban yang masih harus dibayar terdapat utang lain-lain kepada pihak berelasi USD63,8 juta, kata perseroan karena pada 3 Juli 2023, perseroan dan Star Energy Group Holding Pte Ltd (SEGHPL) telah meneken perjanjian penunjukan, dan penggantian biaya dengan Star Energy Oil and Gas Pte Ltd (SEOG), entitas sepengendali dengan grup.


Berdasar perjanjian itu, perusahaan SEGHPL setuju menunjuk SEOG sebagai pihak yang akan menandatangani perjanjian dengan ACEN Renewables International Pte Ltd (ACEN) atas pembelian 24,24 persen ACEHI dari ACEN, untuk kepentingan perseroan, dan SEGHPL. Lalu, melakukan pembayaran, dan pelunasan atas harga jual beli saham ACEHI beserta seluruh biaya atau ongkos sehubungan dengan jual beli saham ACEHI dengan estimasi nilai penggantian biaya total USD72,5 ribu hingga tanggal penuntasan penggantian biaya.


Utang kepada pihak berelasi USD63,8 juta itu, merupakan utang kepada SEOG trekant dengan kontrak penggantian biaya atas transaksi pembelian 24,24 persen saham ACEHI. (*)