EmitenNews.com - PT Bank Victoria International (BVIC) telah menuntaskan right issue 7,02 miliar lembar. Jumlah pelaksanaan hak mencapai 2,46 miliar lembar. Dan, jumlah saham yang tidak dilaksanakan sebanyak 4,55 miliar.


Lalu, adan pesanan tambahan 84,35 juta lembar. Dengan begitu, sisa saham yang ditawarkan setelah pesanan tambahan menjadi 4,47 miliar. Jadi, total saham yang dikeluarkan tercatat sebanyak 2,55 miliar lembar. Saham hasil pelaksanaan right issue maupun dari pesanan tambahan telah terbitkan dalam bentuk warkat, dan tanpa warkat.


Total keseluruhan saham yang telah diterbitkan dalam right issue sebanyak 2,55 miliar. Dengan fakta itu, jumlah saham yang telah diterbitkan Bank Victoria menjadi 13,04 miliar lembar. Namun, berdasar regulasi, total saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya 12,91 miliar lembar. 


Menyusul pelaksanaan right issue itu, per 31 Agustus 2022 pemegang saham Bank Victoria sebagai berikut. State Street Bank-DEG-Deutsche Inv Und EG MBH 5,98 persen, Suzanna Tanojo 13,29 persen, Victoria Investama 44,38 persen, PT Nata Patindo 3,03 persen, dan masyarakat 33,32 persen.


Sekadar informasi, Bank Victoria International menggelar right issue maksimal senilai Rp1,05 triliun. Itu dilakukan dengan melepas maksimal 7,02 miliar lembar pada harga pelaksanaan Rp150 per saham. Jumlah itu, setara 40,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-right issue.


Saham baru itu, dibekali nilai nominal Rp100 per lembar.  Pelaksanaan right issue itu, akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sekitar 40,17 persen. Dengan begitu, akan memperkuat struktur permodalan dalam pemenuhan modal inti minimum, dan modal kerja pengembangan usaha melalui kredit termasuk pemberian kredit dengan layanan digital. (*)