EmitenNews.com PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) berencana menambah utang dengan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 550 miliar. Analis menilai aksi korporasi tersebut didukung oleh porsi utang (leverage) MTEL yang masih rendah.


Untuk diketahui, MTEL berencana menerbitkan MTN dengan tenor 370 hari dan akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2024. Adapun kupon yang ditawarkan 6,2% per tahun dengan satuan perhitungan bunga 30/360 dan satuan perdagangan untuk pemindahbukuan sebesar Rp 25 miliar.


MTN merupakan instrumen berbasis utang yang menawarkan kupon atau bunga selayaknya obligasi. Namun investor MTN lebih terbatas dari sisi jumlah.


Andrew Susilo analis MNC Sekuritas menilai kemampuan MTEL untuk menarik utang masih tinggi mengingat struktur neraca yang dimiliki oleh perseroan.


“Gearing ratio MTEL masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kompetitornya, debt to equity MTEL di bawah 1x sementara yang lain sudah mencapai 2x. Karena leverage-nya masih rendah MTEL punya fleksibilitas untuk menarik utang baik untuk ekspansi maupun memperbaiki struktur modal” kata Andrew.


Di sisi lain Andrew juga menilai bahwa dengan kinerja yang solid dan terus tumbuh membuat MTEL mampu meraih pendanaan dengan biaya yang murah.


“MTEL punya rating investment grade (AAA), saat ini instrument utang jangka pendek untuk tenor 1 tahun dengan rating yang sama bunganya sebesar 6,0-6,6%. Kalau MTEL dapat 6,2% masih termasuk kompetitif tetapi juga low cost.” Tambah Andrew.  


Selain Andrew, analis IndoPremier Sekuritas Giovanni Dustin dan Michelle Nugroho juga turut menyoroti struktur neraca MTEL. Keduanya menilai bahwa MTEL memiliki ruang ekspansi paling lebar dibandingkan kompetitor.


“Mengingat kapasitas neracanya [MTEL] yang besar dibandingkan dengan perusahaan menara lainnya (net debt/EBITDA sebesar 1,8x vs. TBIG/TOWR 4,5/4,3x), kami yakin bahwa MTEL berpotensi menjadi konsolidator industry utama” tulis Giovanni dan Michelle dalam risetnya.


Untuk diketahui, hingga semester I-2023 MTEL memiliki total utang mencapai Rp 15,6 triliun dan kas setara kas Rp 3,8 trilun sehingga utang bersihnya mencapai Rp 11,8 triliun.


Utang bersih MTEL tersebut setara dengan 1,79x dari EBITDA perseroan yang mana jauh lebih rendah dari kovenan bank yang mensyaratkan batas 5x dan rasio utang bersih terhadap EBITDA kompetitor yang mencapai 5,12x di saat yang sama.