EmitenNews.com - Matahari Putra Prima (MPPA) sepanjang kuartal pertama 2025 boncos Rp22,3 miliar. Menciut 25,83 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp30,07 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar emiten Grup Lippo tersebut stagnan di kisaran Rp2.

Penjualan bersih Rp2,1 triliun, surplus 6,59 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,97 triliun. Beban pokok penjualan Rp1,78 triliun, mengalami pembengkakan dari posisi sama tahun sebelumnya Rp1,65 triliun. Laba kotor tercatat Rp324,1 miliar, mengalami peningkatan dari periode sama tahun lalu Rp318,75 miliar. 

Beban penjualan Rp45,89 miliar, turun dari Rp46,92 miliar. Beban umum dan administrasi Rp291,19 miliar, susut dari Rp292,92 miliar. Pendapatan sewa Rp23,51 miliar, naik dari Rp21,34 miliar. Laba usaha Rp10,2 miliar, menanjak dari Rp3,54 miliar. Beban keuangan Rp34,26 miliar, susut dari Rp36,73 miliar. 

Penghasilan keuangan Rp1,68 miliar, naik tipis dari Rp1,67 miliar. Rugi sebelum pajak Rp22,37 miliar, menciut dari Rp31,51 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp1,52 miliar, turun dari Rp2,23 miliar. Beban pajak final Rp1,46 miliar, bengkak dari Rp785 juta. Rugi periode berjalan Rp22,31 miliar, susut dari Rp30,07 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp129,45 miliar, berkurang dari akhir 2024 senilai Rp150,26 miliar. Defisit Rp2,82 triliun, naik tipis dari Rp2,8 triliun. Total liabilitas tercatat Rp3,64 triliun, mengalami pembengkakan dari Rp3,41 triliun. Jumlah aset Rp3,77 triliun, mengalami lonjakan dari akhir tahun lalu Rp3,56 triliun. (*)