EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini terpantau melemah. Melemahnya rupiah seiring dengan naiknya data inflasi produsen di Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada Jumat pagi ditransaksikan di level Rp14.748 per dolar AS. Turun 40 poin atau 0,272 persen kedibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp14.708 per dolar AS.
"Data inflasi produsen AS kembali naik pada bulan April baik inflasi utama maupun inti masing-masing sebesar 0,2 persen, menunjukkan tekanan harga yang masih cukup tinggi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta.
Lukman mengatakan dengan indeks harga produsen (IHP) AS yang masih tinggi, akan cenderung bagi bank sentral AS atau The Fed untuk menahan suku bunga lebih lama.
"Ekspektasi sekarang adalah antara mempertahankan atau menurunkan suku bunga, sudah tidak ada kenaikan lagi," ujarnya.
Ia memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 per dolar AS sampai dengan Rp14.800 per dolar AS.(*)
Related News

Indonesia-EAEU Percepat Penandatanganan Kerja Sama Ekonomi

Sektor ICT Jadi Salah Satu Andalan Dongkrak Pertumbuhan 8 Persen

Sertifikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Yang Lama Tetap Berlaku

Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I Capai Rp136,6 Triliun

Imbas Ketegangan Timur Tengah, ICP Juni Meroket ke USD69,33/Barel

RI-AS Sepakat Lakukan Pembahasan Lanjutan Soal Tarif Resiprokal