RUPSLB Restui Mantan Kapolri Jadi Komut Futura Energi Global (FUTR)
Jajaran manajemen FUTR
EmitenNews.com - PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) resmimengumumkan jajaran pengurus baru Perseroan sebagai bagian darilangkah transformasi menuju perusahaan energi bersih berkelas dunia. Pengurus baru tersebut diputuskan setelah, perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin (10/11/2025).
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham telah menyetujui untuk mengangkat Jenderal Polisi (Purn) Sutanto menjadi Komisaris Utama PT Futura Energi Global Tbk menggantikan H. Khairiansyah Salman,SE selaku Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Kemudian Harry Maryanto Supoyo sebagai Komisaris, dan Anggara Suryawan sebagai Direktur Utama (CEO).
Langkah ini menandai komitmen FUTR untuk memperkuat fondasi governance, leadership, dan kredibilitas korporasi di tengah ekspansi agresif menuju sektor energi terbarukan nasional.
Direktur Utama FUTR Anggara Suryawan mengatakan, dengan perpaduan figur senior berintegritas tinggi dan profesional pasar modal berpengalaman, FUTR menegaskan posisinya sebagai emitenenergi dengan kepemimpinan kredibel, independen, dan berorientasi global.
"Kombinasi Sutanto, Supoyo, dan Anggara diyakini akan membawa FUTR ke fase pertumbuhan baru dan dapat menjadi katalistransformasi energi hijau di Indonesia dengan tata kelola dan visi kelasdunia," jelas Anggara dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2025).
Ia menambahkan, fokus perseroan saat ini tetap pada geothermal karena proyek tersebut sudah dimiliki dan akan menjadi fondasi utama pertumbuhan ke depan.
Menurutnya, reaktivasi eksplorasi geothermal yang mulai dilakukan pada kuartal I-2026. Selain itu,manajemen FUTR juga akan membuat floating solar PV di Bali padakuartal II-2026.
“Fokus FUTR yang pertama tetap di geotermal karena itu kami sudah memiliki aset itu. Jadi program pertama adalah reaktivasi eksplorasi geotermal yang akan dimulai di kuartal pertama. Kita juga akan menunjuk konsultan untuk melakukan studi dan menyusun drilling program,” tambahnya.
Anggara menegaskan, tahap awal eksplorasi geotermal akan dimulai dengan pengembangan kapasitas 30 megawatt di wilayah Purwokerto, Jawa Tengah, dengan estimasi investasi sekitar USD120 juta.
"Proses pengeboran ditargetkan dapat dimulai pada akhir tahun depan, setelah penyusunan studi kelayakan dan persiapan teknis selesai," tegas Anggara.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain geotermal, FUTR juga akan mengeksekusi proyek PLTS terapung (floating solar PV) di kawasan Danau Nusa Dua, Bali, yang direncanakan mulai berjalan pada kuartal kedua 2026. Proyek PLTS Bali ini merupakan pengembangandari area showcase G20 yang sudah memiliki infrastruktur awal dandukungan penuh dari pemerintah daerah.
“PLTS itu relatif lebih cepat, hanya sekitar enam bulan dari persetujuan sampai operasional, karena sifatnya tinggal integrasi ke grid,” jelasnya.
Tak berhenti di dua proyek utama, FUTR juga membidik peluang dekarbonisasi berbasis hutan (carbon absorbance) di kawasan Indonesia Timur, tepatnya di sekitar Sulawesi, dengan luas lahan mencapai 70 ribu hektare. Area tersebut saat ini tengah dalam proses sertifikasi karbon internasional.
Dengan proyek dekarbonisasi ini, FUTR menargetkan untuk mulaimasuk ke bursa karbon pada tahun 2027, sejalan dengan visi jangkapanjang perusahaan menuju bisnis energi hijau dan rendah emisi.
“Sekarang sedang dalam tahap sertifikasi, bahkan sudah ada pihak luar negeri yang berminat membeli kredit karbonnya. Tapi kami ingin sebagian tetap dijual di dalam negeri karena banyak perusahaan lokal yang juga wajib membeli,” ungkapnya.
Anggara menegaskan, seluruh proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan sehingga belum akan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan tahun depan.
Namun, manajemen optimistis potensi jangka panjangnya akan sangat menguntungkan karena berbasis energi terbarukan tanpa biaya bahan bakar.
Related News
Dua Saham Lepas Suspensi! Satu Ngacir ARA, Satunya Tersungkur
Dua Saham Keluar dari FCA, Kompak Ngegas ARA
Terpangkas 98 Persen, Laba LPKR Sisa Rp368 Miliar
Harga Turun! Handi Sutanto Borong Saham Antam (ANTM)
Tertekan! Kuartal III 2025 CLAY Boncos 671 Persen
Surplus 25 Persen, CPRO Mengemas Laba Rp426,73 Miliar





