EmitenNews.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman yang juga Menteri Pertanian (Mentan) menegaskan bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras akan terus digulirkan sepanjang tahun sebagai instrumen utama menjaga kestabilan harga dan pasokan di seluruh Indonesia. Menurutnya, SPHP akan dijalankan secara terukur, adaptif, dan mempertimbangkan kondisi tiap daerah, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat di seluruh lapisan.

“SPHP akan terus berjalan, tidak boleh berhenti. Sepanjang tahun kami jalankan dengan cermat dan terukur. Kami sesuaikan pola distribusinya dengan kondisi lapangan agar tepat sasaran dan tepat waktu,” ujar Mentan/Kepala Bapanas Amran dalam keterangan pers di Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian Serpong, Tangerang, Banten pada Senin (3/11/2025).

Menurutnya, kebijakan ini sebagai langkah strategis untuk menjaga keseimbangan pasokan dari hulu ke hilir. Saat daerah sentra produksi sedang panen raya, SPHP akan difokuskan ke wilayah non produsen, seperti daerah pegunungan atau kota-kota dengan keterbatasan pasokan lokal.

“Strateginya, kalau nanti musim panen, puncak di bulan Maret, April, dan Mei, itu SPHP disalurkan di daerah-daerah yang bukan daerah produsen padi. Tujuannya agar harga stabil merata dan masyarakat tidak terbebani, sekaligus menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh,” jelasnya.

Pendekatan terukur ini juga didukung dengan sistem pemantauan harga harian yang dilakukan Bapanas bersama stakeholder terkait. Melalui kolaborasi lintas lembaga, pergerakan harga dan ketersediaan beras dapat dipantau, sehingga keputusan penyaluran SPHP lebih akurat dan cepat.

Selain menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen, SPHP juga diharapkan menjadi bantalan yang melindungi petani saat panen raya. Dengan pola distribusi yang diatur berdasarkan musim tanam dan panen, Bapanas memastikan tidak ada benturan antara harga di hulu dan hilir.

“Kita harus jaga dua sisi, petani tetap sejahtera, konsumen tetap bisa membeli beras dengan harga wajar. Itulah fungsi SPHP sebagai instrumen stabilisasi nasional,” ujar Mentan/Kepala Bapanas Amran.

Ia menegaskan, keberhasilan program SPHP tidak lepas dari dukungan kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berorientasi pada swasembada pangan nasional. Dengan produksi beras yang meningkat signifikan mencapai 13,54 persen menjadi 34,77 juta ton, serta stok beras nasional mencapai 3,8 juta ton, Amran optimis upaya stabilitas pangan nasional semakin kuat.

“Kita punya cadangan kuat, produksi meningkat, dan SPHP yang aktif di lapangan,” pungkasnya.