EmitenNews.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengapresiasi inisiatif Gudang Garam (GGRM) membangun jalan tol Kediri-Tulungagung. Proyek tol 44,17 km itu, dibangun bersama pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) senilai Rp9,92 triliun.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan proyek tol digarap dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited). Saat ini, perjanjian pengusahaan Jalan Tol (PPJT), dan perjanjian regres, dan perjanjian penjaminan Jalan Tol Kediri-Tulungagung telah diteken.

"Terima kasih kepada Gudang Garam telah merencanakan pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung. Ini keputusan bisnis sangat strategis karena akan menghubungkan Tol Trans Jawa telah beroperasi dengan Jalur Pansela (Pantai Selatan)," tutur Basuki, kepada juru media, Selasa (27/2).

Pembangunan jalan tol Kediri- Tulungagung akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Terlebih, jalan tol Kediri-Tulungagung ini berada di kawasan potensial agroindustri dan sumber daya laut. Selain itu, mempercepat distribusi logistik berdampak positif pada produktivitas industri dan pariwisata.

"Kerja sama ini mempercepat upaya pemerintah meningkatkan konektivitas Jawa Timur. Kerja sama antar-para stakeholder itu, pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung akan cepat terlaksana. Kementerian PUPR berharap, pembangunan jalan tol ini akan membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat," ujar Basuki.

Dalam pembangunan jalan tol ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR memberikan dukungan teknis terkait kualitas konstruksi jalan tol. Mulai dari perencanaan desain, hingga proses pembangunan yang akan dimonitor oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

Secara finansial akan didukung oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan terkait pengusahaan yang akan dikoordinasikan melalui Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ). Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan untuk memitigasi risiko pembangunan proyek tol ini melalui PT PII, Kementerian Keuangan.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Miftachul Munir menambahkan pembangunan jalan tol Kediri - Tulungagung yang diprakarsai oleh GGRM dengan nilai investasi sebesar Rp9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Adapun Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) pengelolanya yaitu PT Surya Sapta Agung Tol.

"Jalan tol Kediri - Tulungagung sepanjang 44,17 km ini terdiri dari akses Bandara Dhoho di Kediri sepanjang 6,82 km, dan main road sepanjang 37,35 km termasuk jalan akses. Jalan Tol ini memiliki jumlah lajur 2x2 dan 4 simpang susun yang berada di Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung," kata Miftachul Munir.

Pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung direncanakan mulai konstruksi pada kuartal II-2024. Sehingga, akses Bandara Dhoho Kediri ditarget mulai beroperasi Maret 2025. Dilanjutkan mainroad akan menghubungkan Kediri-Mojo-Tulungagung akan beroperasi pada kuartal ketiga 2025. (*)