EmitenNews.com - Saham Energi Mega Persada (ENRG) menyudahi perdagangan Kamis (7/3/2024), di kisaran Rp222 per lembar. Menguat 7,77 persen setara 16 poin dari penutupan sebelumnya di posisi Rp206.

Saham Energi Mega ditransaksikan 12.168 kali dengan 204,41 juta saham sebesar Rp45,79 miliar di pasar reguler. Saham Energi kemarin bergerak pada range Rp208-232 per lembar. Saat ini, market cap emiten migas Bakrie Group tersebut senilai Rp5,51 triliun.

Menariknya, di pasar negosiasi saham Energi ditransaksikan Rp620,6 miliar. Harga rata-rata jual-beli berada di level Rp180 per saham, lebih rendah dari harga Energi dari harga di pasar reguler. Empat sekuritas menjadi fasilitator transaksi saham perseroan.

Broker pembeli datang dari dua anggota bursa yakni KB Valbury Sekuritas (CP), dan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia (YU). Sementara broker penjual CP, YU, dan Trust Sekuritas (BR). Transaksi pembelian CP 27,4 juta lot, dan YU 7,08 juta lot. Di sisi penjualan, CP melepas 5 juta lot, dan YU 3,7 juta lot.

Energi Mega mengklaim anak usaha, EMP Bentu Limited, operator dan pemilik 100 persen partisipasi interes atas blok KKS Bentu, telah mendapat temuan gas di tempat (gas in place) sekitar 126 miliar kaki kubik dari aktivitas pengeboran sumur gas CEN-01. 

Tri Firmanto, Direktur EMP dan General Manager EMP Bentu Limited, mengatakan akan menindaklanjuti temuan dengan mengebor beberapa sumur pengembangan, konstruksi pipa gas, dan pembangunan tambahan fasilitas produksi. Sumur CEN-01 dengan volume rata-rata 45 juta kaki kubik gas per hari di masa mendatang.

Pada Februari lalu, Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) terus memburu saham Energi Mega Persada (ENRG). Itu ditunjukkan dengan memborong 1.225.000.000 helai alias 1,22 miliar eksemplar. Transaksi senyap tersebut telah dituntaskan pada 15 Februari 2024. 

Transaksi tersebut dilakukan secara mandiri oleh emiten broker besutan Boy Thohir. Menyusul dengan pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham Energi Mega dalam portofolio Trimegah Sekuritas makin menggurita. Tepatnya, menjadi 3,17 miliar lembar atau 12,80 persen. (*)