EmitenNews.com - Manuver saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mengundang beragam komentar. Spekulasi menyeruak ke permukaan. Blusukan mendadak saham GoTo itu, dinilai tidak lebih untuk kepentingan segelintir kelompok. 


Ya, kelompok pemodal jumbo dengan dana tidak berseri memangsa kaum berkantong kembang kempis. Pada kasus harga GoTo di market on close, tempo hari, sangat jelas para aktor tidak butuh transaksi, dan pemilikan, namun harga dan indeks. Sebab kalau pembelian dilakukan secara teratur, dan konsisten di continuous auction market, dan pasar reguler, bisa memperoleh saham dengan harga 35 persen lebih murah.


Atau jauh lebih praktis transaksi jumbo di pasar negosiasi. Tapi harga di pasar negosiasi tidak jadi kiblat, dan tidak diperhitungkan dalam indeks. ”So, yang para pemain mau adalah nyetel indeks untuk kepentingan kelompok sendiri,” tutur Hasan Zein Mahmud, Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).


Hasan Zein mengaku pernah mengaplikasikan dutch auction system di dua bursa. Hanya, dia tidak mengetahui apakah penetapan harga di market opening, dan market closing menggunakan dutch auction atau yang lain. ”Algoritma dutch auction dilakukan dengan menghitung kumulatif bids, dan offers menggunakan price priority. Lalu ditetapkan satu harga yang menghasilkan volume terbesar,” ucapnya.


Sangat mudah diketahui sebut Hasan Zein, pelaku yang memiliki posisi unggul dalam memasukkan bid  akan mampu menciptakan harga tinggi, di market closed. ”Begitu pun pemodal yang berada pada posisi unggul dalam offer akan dengan mudah mendapatkan harga rendah,” jelasnya.


Dan investor ritel sambung Hasanzein hanya pelayan kepentingan dana raksasa asing tersebut alias cuma sempalan. ”Kembali pada kapitalisme murni yang kuat memakan yang lemah. Bursa saham adalah the toy of the rich. Investor ritel? Kita cuma aksesoris statistik. Angka indah dalam retorika,” tegasnya. 


Jamak diketahui, pada Rabu, 31 Mei 2023, tiba-tiba saham GoTo menyundul auto reject atas (ARA). Pukul 16:00 WIB atau saat pre-closing, saham GoTo melejit 34,86 persen menjadi Rp147 per lembar. Padahal sepanjang hari, pergerakan saham GoTo cenderung sideways. Saham GOTO ditransaksikan 54.370 kali dengan volume 45,94 miliar lembar senilai Rp6,44 triliun. Saat ini kapitalisasi pasar GoTo berlabuh di level Rp174,1 triliun.


Lompatan GoTo itu, menyelamatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari koreksi major nyaris 1 persen. Lonjakan saham GoTo menyusul aktivasi rebalancing indeks MSCI hari itu sejak diumumkan pada 11 Mei 2023 lalu. Saham GoTo masuk MSCI Global Standard Index. MSCI, penyedia indeks saham dan obligasi popular dunia investasi. Indeks besutan MSCI menjadi jujukan para pengelola dana untuk meramu produk investasi. (*)