EmitenNews.com - Private Placement Bumi Resources (BUMI) Rp24 triliun rampung. Itu dengan melepas 200 miliar saham pada harga pelaksanaan Rp120 per lembar. Saham itu, diserap Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL), dan Treasure Global Investments Limited (TGIL). 


MEL mengeksekusi 85 persen saham baru Bumi Resources, dan TGIL menyerok 15 persen. Tepatnya, MEL di bawah panji Salim Group tersebut membabat 170 miliar lembar senilai Rp20,4 triliun. Menyusul transaksi itu, kini MEL mengempit saham Bumi Resources sebanyak 49,44 persen.


Selanjutnya, TGIL mengeksekusi 30 miliar lembar senilai Rp3,6 triliun. Dengan perampungan transaksi itu, saat ini TGIL menjadi salah satu Pemegang saham Bumi Resources dengan porsi 8,72 persen. Transaksi kedua perusahaan di bawah kendali Anthony Salim itu, difasilitasi oleh Nikko Sekuritas Indonesia.


Sebagai pembeli siaga, Salim Group di bawah kendali Anthony Salim masuk private placement Bumi Resources melalui MEL, dan TGIL. Pemegang saham MEL antara lain Bakrie Capital Indonesia (BCI) 42,5 persen di bawah panji Bakrie Group. Selanjutnya, Colver Wide Limited 15 persen dikendalikan Agoes Projosasmito. Dan, MEL mengempit 42,5 persen, di bawah Salim Group. 


Menyusul transaksi itu, saham beredar emiten tambang batu bara besutan Bakrie Group itu menjadi 343.841.242.189 helai atau 343,84 miliar lembar. Sebelum private placement maksimum 200 miliar lembar, taburan saham Bumi Resources hanya 143,84 miliar saham. 


Gelaran private placement Bumi Resources untuk memperkuat struktur modal, meningkatkan profit, menurunkan rasio utang, meningkatkan nilai perusahaan, dan nilai investasi. ”Bakrie Group, dan Salim Group secara kolektif dan bahu membahu menjadi Pemegang saham pengendali perseroan,” tulis Dileep Srivastava, Director and Corporate Secretary Bumi Resources. 


Per 30 September 2022, pemegang saham Bumi Resources antara lain masyarakat 102,91 miliar lembar setara 71,57 persen, HSBC-Fund SVS A/C 14,84 miliar helai atau 10,32 persen, NBS Clients 13,10 miliar saham alias 9,11 persen, Watiga Trust Ltd 7,71 miliar saham alias 5,36 persen, Long Haul 2,89 miliar saham atau 2,01 persen, Bakrie Capital 90,37 juta saham selevel 0,06 persen, Biofuel Indo 2,26 miliar lembar setara 1,57 persen, dan Long Haul Indonesia 3,95 juta saham.  (*)