EmitenNews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong agar Muhammadiyah mengembangkan diri di bidang kewirausahaan dan bisa membuka lapangan kerja.


Menurutnya, pandemi Covid-19 saat ini bisa disiasati dengan semangat kewirausahaan dan strategi pemulihan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf). Salah satunya, berfokus kepada peningkatan sumber daya manusia (SDM).


“Kegiatan-kegiatan yang ada di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan kewirausahaan. Kita perlu dorong peningkatan kualitas SDM,” kata Sandi pada Workshop Manajemen Cabang Ranting Unggulan bertemakan Pembinaan Jamaah Berbasis Teknologi di Era Disrupsi, Selasa (22/2) malam.


Di acara itu Sandi bercerita tentang perjuangannya meniti karir sebagai pengusaha yang dimulai dari nol. Ia menuturkan saat krisis nasional tahun 1997, dirinya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).


Panggilan untuk menjadi entrepreneur pun muncul karena keadaan yang memaksa dirinya untuk beradaptasi pada situasi krisis. Dirinya menyebut hal ini sebagai entrepreneur by accident.


Menurutnya pandemi covid-19 yang terjadi di dunia saat ini tidak jauh berbeda dengan krisis ekonomi tahun 1997 silam. Karenanya rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini sebesar 3,95% umumnya adalah entrepreneur by accident. Sandi ingin menciptakan entrepreneur by design, yaitu mampu menumbuhkembangkan kewirausahaan terkonsep, bukan berdasarkan kerja acak.


“Sekarang kita juga sedang dalam krisis akibat pandemi, tapi saya ingin menciptakan entrepreneur by design. Bukan by accident. Jadi di awal kita merancang suatu program agar peningkatan rasio kewirausahaan bukan timbul berdasarkan random work tapi justru blue print dan masterplan,” jelas Sandi yang juga bos grup Saratoga.


Ia menyebut bahwa ada yang disebut sebagai ‘unstopable trend’ yakni di mana orang-orang mulai semakin bergantung pada digitalisasi. Karenanya, transformasi digital menjadi sangat penting bagi UMKM.


Menparekraf meyakini jika ekonomi paling besar menyumbang total PDB Indonesia, maka akan semakin meningkat bila 50% UMKM telah terdigitalisasi. Dirinya berharap Muhammadiyah dapat mengisi kekosongan ini secara serius.


“UMKM memiliki peran yang sangat penting, jika 50% sudah terdigitalisasi, maka lebih banyak pekerjaan yang tercipta. Saya mohon sekali kerjasama dengan saudara-saudara kita di Muhammadiyah,” harapnya.(fj)