Untuk kedepannya strategi DNAR untuk meningkatkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga adalah meningkatkan pengenalan branding Perseroan kepada pihak ketiga, melengkapi fasilitas virtual account sesuai kebutuhan nasabah, melengkapi dengan pengembangan internet banking (IB) dan mobile banking (MB), membuka program referral atas nasabah yang melakukan top up data dengan jangka waktu tertentu dan menawarkan bundling program tabungan dengan surat berharga (ORI, SUKUK) dan asuransi berjangka.

 

Melalui Internet Banking/Mobile Banking Perseroan juga menawarkan deposito online dan menambahkan fitur menu bill payment. Rencana pengembangan produk-produk simpanan Perseroan selaras dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga Perseroan, termasuk pengembangan digital banking.

 

Sehubungan dengan Loan-to-Deposit Ratio (“LDR”) Perseroan yang sebesar 130,25% per 31 Desember 2021, meningkat dibandingkan LDR Perseroan per 31 Desember 2020 yang sebesar 120,98% DNAr berdalih saat ini kondisi CAR rasio Perseroan yang masih sangat tinggi 50,88% maka wajar jika LDR Perseroan tinggi. Perseroan masih memiliki cukup dana modal dan DPK untuk disalurkan menjadi kredit pinjaman. Tentu saja tetap harus berdasarkan prinsip kehati-hatian dan harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan ekonomi saat ini. Penyaluran kredit Perseroan pada 2021 mencapai Rp5.519 triliun tumbuh 28% jika dibandingan tahun 2020.

 

Bagi Perseroan yang rasio modal dibawah 20% dan DPK tinggi maka sebaiknya LDR tidak melebihi 100%. Namun dengan kondisi CAR rasio Perseroan yang masih sangat tinggi 50,88% maka wajar jika LDR Perseroan tinggi. Perseroan masih memiliki cukup dana modal dan DPK untuk disalurkan menjadi kredit pinjaman. Tentu saja tetap harus berdasarkan prinsip kehati-hatian dan harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan ekonomi saat ini.

 

Joyo menambahkan, pada tahun 2022 Perseroan memiliki target penyaluran kredit Rp6,5 triliun tumbuh 18% dibandingkan tahun 2021. Di sisi DPK, Perseroan juga ditargetkan tumbuh 30% dengan mengembangan DPK berjangka di atas 6 bulan, menambahkan jaringan nasabah korporasi dan FI (Financial Institution).

 

Guna meningkatkan profitabilitas, Perseroan melakukan review berkala atas kinerja cabang. Sampai dengan 2021 Perseroan telah menutup 2 cabang dan pada triwulan-2 2021 Perseroan berencana merelokasi 1 cabang. Terkait dengan rencana pembukaan cabang, Perseroan memutuskan melakukan penundaan sambil melihat perkembangan ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung.

 

“Lalu perseroan melakukan monitoring kinerja karyawan secara berkala dan menerapkan pemberian insentif atas pencapaian kinerja yang ditentukan. Mendorong penghimpunan dana murah dan pengendalian NPL,” tutup Joyo.