EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas kepada deretan emiten portofolio investasi milik pengusaha Prajogo Pangestu dengan langkah penghentian sementara perdagangan saham atau suspensi untuk saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (22/12/2023).
Saham TPIA pada perdagangan kemarin, Kamis (21/12/2023), menguat 3,52% atau 200 poin ke level Rp5.875. Bahkan jika mengacu lebih jauh lagi, saham TPIA sudah naik 19,17% dalam lima hari bursa, untuk periode 6 bulan terakhir TPIA telah melonjak 183,82%.
Pihak Bursa dalam pengumumannya menyebutkan bahwa sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan sahamnya.
Penghentian perdagangan saham saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 22 Desember 2023 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis Yulianto Aji Sadono Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI.
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Sebagai tambahan informasi, Bursa juga sebelumnya telah melakukan suspensi terhadap emiten milik Prajogo Pangestu ini PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN)pada hari Selasa (19/12/2023). Karena terjadi lonjakan harga diluar kewajaran.
Sebab, saham CUAN telah mengalami penguatan 150% dalam sebulan atau 600% dalam 6 bulan terakhir. Penguatan saham CUAN sejatinya bukan tanpa alasan, karena perseroan telah mengumumkan bakal mengakuisisi 34% saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) melalui anak usahanya PT Kreasi Jasa Persada (KJP).
Related News

Anjlok 85,62 Persen, Kuartal I-2025 Laba INDY Sisa USD2,89 Juta

Bengkak 20 Persen, PALM Kuartal I-2025 Boncos Rp1,42 Triliun

Defisit Menipis, Kuartal I-2025 Laba DEWA Melangit 763 Persen

Laba Susut 74 Persen, BUMI Kuartal I-2025 Defisit USD2,26 Miliar

Sarana Mitra Luas (SMIL) Bukukan Penjualan Rp100,44 Miliar di Q1-2025

Surplus 49 Persen, Laba JSMR Kuartal I-2025 Sentuh Rp927,49 Miliar